Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati: Anak Muda Kita Tidak Ada Sopan Santunnya, Presiden Sendiri Dijelek-jelekin

Kalau saya lihat sekarang anak muda, sopan santunnya sudah tidak ada.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Megawati: Anak Muda Kita Tidak Ada Sopan Santunnya, Presiden Sendiri Dijelek-jelekin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan saat pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cilangkap, Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9/2016). Sekolah partai calon kepala daerah yang berlangsung dari 6 hingga 10 september 2016 itu guna membekali para calon mengenai pengetahuan dan strategi untuk memenangkan Pilkada Serentak 2017. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri melantik pengurus pusat organisasi sayap partai dalam bidang keislaman, Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia) periode 2016-2020 di gedung DPP, Jalan Diponegoro, Kamis (8/9/2016).

‎Dalam sambutannya Megawati heran dengan perilaku anak muda Indonesia yang memanfaatkan kebebasan berekspresi tanpa sopan santun dan etika.

Salah satunya menurut Megawati adalah banyaknya anak muda Indonesia yang menjelek- jelakkan presiden.

"Kalau saya lihat sekarang anak muda, sopan santunnya sudah tidak ada. Kalau di Medsos itu, presiden sendiri dijelek-jelekin. Saya sampe mikir, kita ini sebenarnya negara apa sih?," kata Megawati.

Padahal menurut Megawati Indonesia adalah negara yang mayoritas beragama Islam.

Dan agama Islam mengajarkan umatnya berpikir logis, sopan-santun, dan berpikir dan berkata dengan baik. 

"Islam itu mengajarkan kita bertutur kata yang baik dan sopan, jadi saya heran kenapa anak muda kita," kata Megawati. 

Berita Rekomendasi

Kondisi tersebut menurut Megawati membuat masyarakat terpecah.

Tidak ada keutuhan pribadi ditengah masyarakat Indonesia.

Oleh karenanya Megawati menghimbau untuk tidak menjelek-jelakan orang tanpa tahu betul permasalahannya.

"Saya bilang, jangan sukanya menghina di belakang karena itu bukan merupakan sikap ksatria," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas