Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GRIND Gelar Workshop Puisi Multimedia: Merangsang Tumbuhnya Sastrawan Muda

puisi juga sebuah aset khas bangsa Indonesia yang harus dipertahankan dan dikembangkan dengan membuat resolusi atau inovasi baru

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garda Rajawali Perindo (GRIND) menggelar workshop 'Puisi Multimedia' di Gedung Auditorium DPP Partai Perindo Jalan Diponegoro 29 Menteng Jakarta Pusat.

Antusiasme peserta dari kalangan umum, pelajar, mahasiswa disebutkan terlihat di kegiatan yang digagas Bidang Seni Budaya dan Pariwisata GRIND ini.

Antusiasme juga dikabarkan terlihat dari pegiat kesenian atas penilaian masih sedikitnya organisasi politik yang benar-benar peduli dengan kegiatan seni budaya.

Ketua Umum DPP GRIND Kuntum Khairu Basa menyambut baik workshop 'Puisi Multimedia' ini.

Ia berharap melalui kegiatan ini GRIND turut berperan aktif dalam mengembangkan seni budaya bangsa.

”Kami menyambut baik kegiatan Workshop Puisi Multimedia yang di gagas Bidang Seni Budaya dan pariwisata DPP GRIND, harapan kami melalui kegiatan ini kami turut berperan aktif mengembangan dunia seni dengan menyesuaikan kemajuan zaman,” katanya dalam keteranga pers, Minggu (18/9/2016).

Kuntum mengungkapkan Indonesia hingga kini memiliki beragam seni budaya salah satunya puisi dalam dunia kesusastraan.

Berita Rekomendasi

Menurutnya puisi juga sebuah aset khas bangsa Indonesia yang harus dipertahankan dan dikembangkan dengan membuat resolusi atau inovasi baru agar generasi muda lebih memahami bahkan akan merangsang tumbuhnya sastrawan muda berbakat kelak.

“Indonesia kental dengan keragaman seni dan budayanya, semoga dengan adanya workshop puisi multimedia ini akan muncul sastrawan muda berbakat, maju terus jayalah para seniman,” ujar dia.

Rilis juga menyertakan pernyataan sastrawan Asrizal Nur yang didapuk sebagai pemateri workshop Puisi Multimedia tersebut.

Ia mengungkapkan rasa bangga nya terhadap GRIND yang mampu memberi ruang kepada dunia seni, menurutnya tak banyak organisasi politik yang mampu memahami secara dalam makna kesenian sesungguhnya.

”Saya bangga dengan GRIND Perindo yang mampu memberi ruang kepada kesenian terutama sastra kita,” ungkapnya.

Kesenian menurut Asrizal mestinya ada di setiap lini kehidupan, khususnya puisi, sehingga dapat memberikan pencerahan.

“Saya ingat kata Jhon F Kennedy, apabila politik bengkok maka puisi lah yang meluruskannya,” katanya.

Asrizal menuturkan posisi penyair zaman dahulu d idunia politik sangat jelas, bila kekuasaan kepada rakyat maka seniman atau penyair akan berada di sisi raja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas