Bangsa Indonesia Bisa Rusak Bukan Karena Bom Tetapi Karena Pornografi dan Narkoba
DPP LDII mengambil beberapa tema permasalahan bangsa untuk didiskusikan bersama, mencari jalan dan menggali permasalahan bangsa.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mempersiapkan generasi emas bagi Bangsa Indonesia maka perlu adanya perhatian husus dari semua pihak karena bangsa Indonesia ini tidak dirusak dengan bom ataupun senjata canggih lainnya, tetapi melalui pornografi, game, gadget, dan sejenisnya di dunia maya.
Melihat kecenderungan generasi yang semakin hari terus dicekoki dengan hal-hal yang akan merusak generasi emas, Focus Group Discussion (FGD) DPP LDII kali ini mengambil tema "Perlindungan Anak dalam Perspektif Sosial Hukum dan Psikologi".
FGD menghadirkan para pakar, diantaranya Nana Maznah Psikolog dari Satu Konsulting, Asrorun Ni'am Sholeh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Dhanang Sasongko dari Komnas HAM, Mas'ud Said dari Kemensos dan Endang Maria Hastuti Anggota Komisi VIII DPR RI.
Azhar Budiman, Ketua DPP LDII, di lokasi FGD kepada wartawan menyampaikan bahwa keprihatinan LDII terhadap bangsa ini, terutama bagi generasi penerus bangsanya yang terus dicekoki dengan hal-hal yang negatif, seperti, narkoba, game, pornagrafi dan sebagainya.
"Menjelang Musnas DPP LDII 8-10 November mendatang, DPP LDII mengambil beberapa tema permasalahan bangsa untuk didiskusikan bersama, mencari jalan dan menggali permasalahan bangsa untuk didiskusikan diforum Munas nanti. Seperti hari ini, Focus Group Discussion (FGD) DPP LDII mengambil tema Perlindungan Anak dalam Perspektif Sosial Hukum dan Psikologi. Tujuannya agar ada masukan dari masyarakat dalam menyiapkan generasi emas Indonesia ke depan," ujar Azhar Budiman, Ketua DPP LDII, Rabu (21/9/2016).
FGD yang diikuti oleh masyarakat umum termasuk para psikolog, guru, mubalig dan mahasiswa serta para pakar IT itu dilangsungkan di lantai III gedung DPP LDII Jalan Tentara Pelajar Nomor 28 Patal Senayan.
Pakar Psikolog, Nana Mazna dari Lembaga Satu Konsulting yang menjadi salah satu nara sumber pada FGD ini merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat terutama banyaknya kasus kekerasan terhadap anak.
Sementara itu, Endang Maria Hastuti merasa terharu dan mengapresiasi kepada LDII yang dengan tanpa bantuan biaya dari pemerintah, mau mengadakan kegiatan dengan tema sebesar ini.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan LDII ini, dan seharusnya lembaga-lembaga keagamaan lain bisa juga menyelenggarakan kegiatan semacam ini dengan tema ini, sehingga paling tidak bisa sedikit menaggulangi gempuran-gempuran dari luar seperti narkoba, game online, pornografi dan lainnya yang banyak mempengaruhi generasi penerus bangsa ini," ujar Endang.
FGD yang diselenggarakan oleh DPP LDII dengan moderator Ismail dari Koran Republika, rencananya akan diadakan setiap sepekan dengan tema yang berbeda-beda.