TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memajukan Si sulung Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai sedang testing the water untuk mengukur masa depan dinasti Cikeas.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens kepada Tribunnews.com, Jumat (23/9/2016).

"SBY sedang testing the water untuk mengukur masa depan dinasti Cikeas," ujarnya kepada Tribunnews.com.

Harapan SBY, kata dia, kepada Agus untuk membangun kembali kerajaan politik Cikeas terutama sesudah tahun 2024.

Majunya Agus, menurutnya, menunjukkan SBY cukup cerdas membaca peluang politik.

"Karena sesudah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024, tidak banyak tokoh yang cukup kuat. Maka Agus adalah akternatif jangka panjang," katanya.

"Jadi sasaran dari manuver ini bukan betul memenangkan pilgub DKI tetapi bagaimana memperkenalkan Agus yang militer ke dunia politik. Sebuah pelajaran politik penting untuk masa depan dinasti Cikeas," katanya.

Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkapkan alasan memilih Agus Harimurti Yudhoyono ketimbang Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di Pilkada DKI Jakarta.

Poros Cikeas yang terdiri dari Demokrat, PAN, PKB dan PPP akhirnya mengusung Agus-Sylviana Murni.

"Semua tentu dengan hati-hati sangat rasional dan terukur. Dari sisi politik, Ibas memang lebih dulu menggeluti. Bukan berarti Agus dalam konteks leadership tidak juga punya landasan kuat," kata Ketua DPP Demokrat Didik Mukriyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (23/9/2016).

Didik mengatakan Agus merupakan sosok muda yang selalu tampil elegan sebagai representasi sosok muda yang cerdas.

Sekretaris Fraksi Demokrat itu menuturkan Agus memiliki prestasi yang mumpuni serta latar belakang pendidikan formal.

"Ini harapan baru buat masyarakat Jakarta dan bisa jadi antitesa petahana sekarang dengan gaya yang sebaliknya," ujarnya.

Menurut Didik, kehadiran Agus merupakan keterpanggilan sejarah untuk mengabdi diluar dunia militer. Ia melihat Agus merupakan sosok alternatif bagi warga ibukota.

Sedangkan Ibas, kata Didik, merupakan sosok berkarakter kuat dalam jenjang karir politik.

Ia menuturkan Ibas menginginkan pengabdian kepada masyarakat melalui parlemen.

"Dua sosok ini tentu saling melengkapi. Dalam usia Ibas masih muda dengan pengalaman politik di parpol dan DPR ke depan jadi harapan buat kita semua. Agus juga diharapkan membawa pengelolaan DKI yang lebih merakyat dan manusiawi," ujarnya.