Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Pastor Oudejans yang Mengubah Pandangan Seorang Jakob Oetama

Setelah beberapa lama menjalani profesi sebagai guru, Jakob merasa tertarik dengan profesi lain: menjadi wartawan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pernyataan Pastor Oudejans yang Mengubah Pandangan Seorang Jakob Oetama
KRISTIANTO PURNOMO
Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama. 

Kepada Khoe, Ojong menilai Jakob sebagai sosok tepat untuk menggantikan dia sebagai pemimpin redaksi Star Weekly.

Ojong saat itu dikenal sebagai sosok yang tidak disukai pemerintah, dan ini menjadikan Star Weekly memiliki tanda-tanda akan ditutup.

Akan tetapi, Jakob menolak tawaran itu dengan alasan masih fokus untuk menyelesaikan kuliah.

Namun, Ojong tidak berhenti di situ. Tak lama kemudian, dia menemui Jakob di Yogyakarta untuk mengajak membuat majalah baru.

Dengan prototipe seperti majalah Reader's Digest, Ojong menawarkan konsep media dengan konten berisi sari pati ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Hingga kemudian, lahirlah majalah Intisari pada Agustus 1963.

Intisari menjadi buah pertama yang dihasilkan dari duet Jakob Oetama-PK Ojong. Duet ini nantinya melahirkan Harian Kompas, juga grup Kompas Gramedia.

Berita Rekomendasi

Mengenai Ojong, dari sosok itu juga Jakob belajar banyak untuk menjadi seorang wartawan.

Ojong menjadi salah satu sosok yang membuatnya mendapat "pencerahan", dan tidak membuat dia menyesal telah memilih jalan sebagai seorang wartawan.

PENULIS: Bayu Galih

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas