Polisi Fokus Tuntaskan Kasus Pembunuhan 2 Mantan Santri Dimas Kanjeng
Total laporan ada tiga, rinciannya dua di Polda Jatim, satu di Bareskrim.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
![Polisi Fokus Tuntaskan Kasus Pembunuhan 2 Mantan Santri Dimas Kanjeng](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dimas-kanjeng-taat-pribadi-di-polda-jatim_20160928_171157.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Jawa Timur tengah fokus merampungkan pengusutan kasus pembunuhan berantai dua mantan Santri yakni Abdul Gani dan Ismail, dengan tersangka pemilik Padepokan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Perkara pokoknya terkait dugaan pembunuhan warga padepokan yang jenazahnya ditemukan di Situbondo dan Wonogiri. Ini kan otaknya mengarah ke Taat Pribadi. Penyidik di Polda Jawa Timur fokus ke kasus pembunuhan dulu," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, Rabu (28/9/2016).
Boy melanjutkan nantinya setelah kasus pembunuhan rampung, barulah akan diusut soal dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang yang ditangani juga oleh Polda Jatim, dengan terlapornya Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Total laporan ada tiga, rinciannya dua di Polda Jatim, satu di Bareskrim. Soal keberadaan uang dan bisa dilipargandakan itu harus disidik," kata Boy.
Boy menambahkan orang yang ingin uangnya dilipat gandakan sebelumnya harus membayar mahar dengan nominal tertentu. Setelah itu baru uang akan digandakan.
Terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan Bareskrim tidak akan mengambil alih kasus pembunuhan melainkan hanya melakukan supervisi dan koordinasi.
"Enggaklah, tidak diambil alih kasus pembunuhannya. Karena Bareskrim kan menangani sendiri kasus penipuan yang diduga dilakukan Taat (Kanjeng Dimas Taat Pribadi) sejumlah Rp 25 miliar dilaporkan pada 20 Februari 2016 lalu oleh korbannya Muhammad Ainul Yaqin," ucapnya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula dari ditemukannya Abdul Gani, yang dibunuh oleh Sultan bentukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Abdul Gani ternyata saksi kunci seorang profesor yang lapor ke Mabes Polri atas dugaan penipuan penggandaan uang oleh Dimas Taat Pribadi.
Diduga, uang milik sang profesor saat penyerahan berlangsung melalui Abdul Gani yang juga juragan batu mulia merangkap pengepul uang yang akan digandakan ke Kanjeng Dimas Taat Pribadi, sehingga Abdul Gani dipanggil sebagai saksi oleh Bareskrim.
Namun sehari sebelum berangkat ke Mabes Polri, Abdul Gani dipanggil Taat Pribadi melalui kaki tangannya untuk datang ke padepokan milik Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Abdul Gani datang karena dijanjikan uang Rp 20 miliat. Tapi saat datang di padepokan, Abdul Gani langsung dibantai oleh beberapa sultan yang dikomandoi Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Korban Abdul Gani dikeroyok dan lehernya dijerat tali hingga tewas di areal padepokan. Mayatnya dinaikkan mobil, dibuang ke Wonogiri.
Dari hasil identifikasi, mayat dengan kondisi leher dijerat dan luka di beberapa bagian tubuh seperti yang dialami Abdul Gani sama dengan yang ditemukan di Situbondo, Jawa Timur. Dari koordinasi diduga ada kesamaan pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.