Saat Menangkap Dimas Kanjeng, Polri Turunkan Ratusan Personel Bersenjata, Ini Alasannya
Boy menjelaskan itu merupakan bentuk antisipasi dari Polri, kalau-kalau ada perlawanan dari para pengikut Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Penangkapan yang dilakukan oleh Polda Jawa Timur dan jajaran terhadap tersangka pembunuhan berantai, Kanjeng Dimas Taat Pribadi dinilai heboh dan melebihi penangkapan teroris.
Pasalnya anggota yang dikerahkan ke Padepokan milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi jumlahnya cukup banyak hingga 600 personel dan mereka menenteng senjata laras panjang.
Menanggapi hal itu,Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan itu merupakan bentuk antisipasi dari Polri, kalau-kalau ada perlawanan dari para pengikut Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
"Itu didasari dari laporan intelijen, kan orang yang ditangkap tokoh padepokan maka perlu kekuatan pengamanan penuh. Demi mengantisipasi resistensi perlawanan saat penangkapan. Itu alasan petugas, ada kondisi kekhawatiran muncul perlawanan sampai aksi protes," kata Boy.
Boy melanjutkan pascapenangkapan pada Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Kamis lalu, kini Kanjeng Dimas Taat Pribadi terus diperiksa intensif oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur.
Diungkap Boy, sebelum penangkapan, Polri telah mengimbau Kanjeng Dimas Taat Pribadi untuk mau diperiksa namun cara-cara persuasif gagal hingga diputuskan melakukan penangkapan.
"Imbauan menggunakan cara soft tidak diindahkan, sehingga dilakukan upaya paksa yang lebih keras," ujar Boy.
Bernyanyi Saat Diperiksa Polisi
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, 'Raja Probolinggo' dan juga dukun pengganda uang diperiksa di Polda Jawa Timur setelah ditangkap, Kamis lalu.
Di sela pemeriksaan Dimas Kanjeng rupanya masih berusaha tetap tenang. Ini terungkap dalam sebuah rekaman video yang beredar di Youtube.
Dimas Kanjeng bernyanyi di hadapan orang yang merekamnya.Tidak diketahui kapan persisnya video tersebut direkam dan siapa pula perekamnya.