Pakar Teknik Pantai ITB: Reklamasi Akam Memperparah Banjir di Jakarta
"Sungai makin panjang, arus sungai melambat. Akibatnya mempercepat pendangkalan di mulut sungai dan kanal 17 pulau,"
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pantai Institut Teknologi Bandung (ITB), Muslim Muin, mengatakan reklamasi di teluk Jakarta akan memperparah banjir di Jakarta.
Menurut Muslim, pembangunan 17 pulau di pantai utara Jakarta menghambat aliran 13 sungai ke Teluk Jakarta.
"Sungai makin panjang, arus sungai melambat. Akibatnya mempercepat pendangkalan di mulut sungai dan kanal 17 pulau," kata Muslim dalam paparannya seperti yang dikutip dari laman KPK, Jakarta, Rabu (5/12/2016).
Menurut Muslim, elevasi muka air 13 sungai akan naik secara drastis dibandingkan sebelum reklamasi.
Akibatnya, Teluk Jakarta akan menjadi combera dari 13 sungai karena tidak ada penampungan.
Muslim mengkritik pembangunan pulau reklamasi di Jakarta yang tidak berlajar dari negara-negara lain di Dunia yang telah melakukan reklamasi.
Satu contoh adalah proyek tanggul laut di St Petersburg, Rusia.
Rusia memiliki kondisi geografis yang mirip dengan Teluk Jakarta.
Namun, pembangunanya dilakukan melalui proses yang benar.
Sebelum membangun Sea Wall, mereka terlebih dahulu membangun Sewage Treatment Plant (STP).
Sewage adalah sistem atau jaringan untuk mengelola air limbah.
Sementara drainage adalah sistem yang menyerap air hujan.
"Tanggul ini melindungi kota dari gelombang badai (storm surge). Sebelum membangun tanggul, mereka punya sewage dan drainage yang dipisahkan," kata Muslim.
Sementara reklamasi Palm Island di Dubai berbeda dibandingkan Jakarta karena tidak memiliki sungai yang hilirnya ke Palm Island.
Sehingga, pembangunan tersebut tidak akan menyebabkan banjir karena tidak ada air dari sungai yang terhambat perjalannya menuju pantai.