Ulang Tahun TNI, Fadli Zon Ingatkan Kekerasan Terhadap Jurnalis Jangan Terulang
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati HUT ke-71 pada hari ini.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memperingati HUT ke-71 pada hari ini.
Namun, berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatan HUT TNI minim sekali liputan.
Selain karena peringatan tahun ini dilakukan secara sederhana, minimnya liputan juga disebabkan adanya aksi boikot oleh kalangan jurnalis yang dipicu oleh tindak kekerasan oknum TNI di Madiun.
“Di era seperti sekarang, TNI dituntut harus menjaga hubungan baik dengan mitra-mitra strategisnya, termasuk kalangan jurnalis dan media. Oleh karenanya insiden di Madiun kemarin itu memang memprihatinkan. Ke depan, aksi kekerasan terhadap jurnalis tidak boleh lagi terjadi, karena akan merugikan institusi TNI,” kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (5/10/2016).
Fadli Zon menyatakan bahwa sebagai tentara rakyat, TNI harus benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, Fadli meminta TNI harus bisa menjaga posisinya agar jangan sampai dijadikan alat politik oleh kelompok tertentu.
"Apalagi alat kekuasaan dari para pemodal, yang membuat posisinya harus berhadapan dengan rakyat," kata Waketum Gerindra itu.
Ia mengingatkan tugas TNI adalah menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Meski kawasan Asia Tenggara saat ini secara umum bisa dikatakan dalam keadaan damai, Fadli meminta semua pihak harus mewaspadai sejumlah potensi konflik politik dan gangguan keamanan yang bisa merongrong kedaulatan Indonesia.
"Untuk itu TNI dituntut bisa menjalankan fungsinya secara profesional,” katanya.
Fadli mengungkapkan adanya beberapa isu strategis yang harus diperhatikan oleh TNI saat ini.
Contohnya, konflik Laut Cina Selatan yang kian menjadi isu genting di kawasan Asia Tenggara, isu tentang Papua yang belakangan menarik perhatian dunia, serta gangguan keamanan di perbatasan seperti Filipina.
"Menghadapi isu-isu itu, TNI harus bisa belajar dari pengalaman dan dituntut memiliki pendekatan-pendekatan strategis, bukan hanya bersifat praktis, karena sejumlah isu itu di antaranya melibatkan kemampuan diplomasi politik yang matang” ujar Fadli.
Ia menuturkan TNI dituntut untuk bisa terus bersahabat dengan rakyat.
"Saya mengucapkan selamat kepada para prajurit kita yang hari ini merayakan HUT TNI. Dirgahayu TNI,” katanya.