Madame Tussauds Ingin Buat Patung Lilin Jokowi, Gigi, Mata dan Rambut sang Presiden Diperiksa
Tiga orang perempuan perwakilan dari Museum Madame Tussauds telah menanti kedatangan Presiden Joko Widodo sejak siang. Tujuan mereka...
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim dari Madame Tussauds menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta.
Tiga orang perempuan perwakilan dari Museum Madame Tussauds telah menanti kedatangan Presiden Joko Widodo sejak siang.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Jokowi terlihat datang dan menyusuri lorong istana merdeka. "Good evening Mr President," ujar salah seorang perempuan sambil menyalami Jokowi.
Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, Presiden Jokowi akan diukur dan diperhatikan oleh tim Madame Tussauds secara detil.
"Mulai dari warna rambut, mata, warna kulit, bahu, ukuran gigi semuanya. Kan harus mirip aslinya. Difoto dengan 32 posisi. Itu (makan waktu) sekitar satu jam. Panjang lengan, jika dia berdiri sudutnya bagaimana, dihitunglah," ujar Djumala.
Ia juga menjelaskan, masuknya Jokowi di museum patung lilin tersebut adalah permintaan dari galeri Madame Tusauds sendiri.
Galeri itu sebelumnya juga telah membuat polling, siapa yang akan dibikin patung lilinnya, dan keluarlah nama Jokowi.
"Begitu dapat polling, dan mereka riset. Beliau ini ternyata ikonik, unik. Beliau ini Presiden sederhana. Baju putih terus. Kedua, pro rakyat. Pro rakyatnya ini dilihat dia sayang banget sama rakyatnya. Dan ketiga dia adalah anti korupsi. Ikon ini yang ingin ditonjolkan dari patung lilin Pak Jokowi. Sederhana, merakyat dan antikorupsi. Ini pemimpin dunia negara berkembang, Asia. Jarang ada yang kayak gini," jelas Djumala.
Museum Madame Tussauds Hongkong sebelumnya mengajukan permohonan agar patung lilin Jokowi ditampilkan menjadi salah satu koleksinya.
Di bawah Jokowi, ada pula sosok lain yang dipilih pengunjung untuk dibuatkan patung lilinnya, misalnya Hillary Clinton dan Donald Trump.
Pihak Istana menyetujui penawaran Museum Madame itu. Salah satu pertimbangannya, patung lilin Jokowi dapat menjadi ajang promosi Indonesia di mancanegara.
Terlebih lagi, patung Jokowi nantinya akan dipajang dan disandingkan dengan patung lilin tokoh-tokoh di dunia.
"Misalnya setiap dua atau tiga bulan diganti. Bisa pakai batik Solo, Yogyakarta, Madura, atau tenun Bugis, bisa macam-macam. Ini tentunya promosi bagi Indonesia juga kan," ujar Djumala.
Nation branding semacam itu sangat diharapkan pemerintah, apalagi Istana tidak membayar sepeser pun atas pembuatan patung lilin itu."Nol rupiah. Ini mereka yang meminta," ujar dia.