Ketua PP Muhammadiyah Imbau Kembangkan Sikap Toleran dan Tidak Menghujat Jelang Pilkada
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir berharap kontestasi politik berlangsung demokratis, elegan, bermartabat, dan berkeadaban.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir berharap kontestasi politik berlangsung demokratis, elegan, bermartabat, dan berkeadaban.
Muhammadiyah, kata dia, menyadari politik itu sarat prokontra dan kontroversi tergantung kepentingan pihak dalam memperebutkan kekuasaan.
Muhammadiyah pun mengimbau pihak yang akan bertarung dalam Pilkada tetap menjunjungtinggi nilai-nilai agama dan Pancasila.
Kemudian, pihak-pihak yang akan bertarung pun tidak boleh mengabaikan dan menihilkan nilai-nilai luhur tersebut.
"Khusus kepada keluarga besar Muhammadiyah hendaknya istiqamah berpegang pada Khittah dan Kepribadian Muhammadiyah," jelas Haedar Nasir dalam keterangan, Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Haedar Nasir mengingatkan, warga Muhammadiyah harus tetap memposisikan dan memerankan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kemasyarakatan yang tidak berpolitik praktis.
Tidak juga membawa institusi organisasi termasuk organisi otonom dan amal usaha dalam percaturan politik dukung mendukung atau tolak menolak sebagaimana garis Persyarikatan.
"Tidak membikin pernyataan-pernyataan resmi yang mengatasnamakan Muhammadiyah dan tetap mengedepankan akhlak karimah dalam berpendapat, bersikap, dan bertindak sesuai tuntunan Islam," tambah Haedar.
Dia juga meminta agar warga menjauhkan diri dan tidak melakukan hal-hal yang anarki, kekerasan, permusuhan, kebencian, dan konflik yang merugikan kehidupan bersama.
"Bekerjasama dengan pihak manapun untuk kebaikan dan kemaslahatan serta menciptakan ketertiban dalam masyarakat luas," lanjut Haedar.
Sesama anak bangsa, kata Haedar, harus saling menghormati, saling percaya, tidak saling merendahkan, dan menghinakan martabat.
Hal tersebut penting agar perbedan politik tetap bermartabat dan berkeadaban.
"Kembangkan sikap saling toleran dan tidak menghujat sebagai cermin bangsa berakhlak utama," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.