Pola Politik Pilkada di Indonesia Menarik Kader Terbaik di Daerah ke Jakarta
Namun Dolli Kurnia mengingatkan dampak buruk yang disebabkan kebijakan ini adalah kesenjangan pembangunan di Jakarta
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa politisi Indonesia seperti Habil Marati (mantan anggota DPR RI fraksi PPP) dan Dolli Kurnia dari Partai Golkar mengakui bahwa pola politik Pilkada di Indonesia mulai menarik kader terbaik di daerah untuk menguasai ibukota Jakarta.
Hal itu mulai terlihat pada Pilkada Jakarta 2012 lalu dimana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menarik Walikota Solo Joko Widodo berpasangan dengan kader Partai Gerindra yang juga mantan Bupati Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama.
"Bisa dibilang fenomena ini sedang menjamur di kalangan partai politik Indonesia dan menjadi fenomena baru. Biasanya kader terbaik muncul di pusat," ungkapnya saat menjadi pembicara dalam diskusi "Apa dan Mengapa Pilkada Jakarta Serasa Pilpres" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (17/10/2016).
Namun Dolli Kurnia mengingatkan dampak buruk yang disebabkan kebijakan ini adalah kesenjangan pembangunan di Jakarta dengan daerah akan semakin melebar.
"Dahulu setelah reformasi pemerintah pusat giat menggalakkan desentralisasi. Kebijakan politik sekarang menunjukkan sebaliknya," ungkap Dolli Kurnia.