Meski Berganti-ganti Nama, Jati Diri Brimob Tak Pernah Berganti
Kedatangan Syafruddin ke Mako Brimob sebagai warga kehormatan Koprs Brimob Polri didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Mochamad Iriawan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Walau nama Brimob itu berganti namanya, tapi jati dirinya tidak pernah berganti, yaitu “Polisi Pejuang”.
Kata-kata tersebut diungkapkan langsung oleh Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin dalam arahan apelnya di hadapan Komandan Korps Brimob Irjen Pol. Murad Ismail beserta seluruh jajarannya di Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, saat melakukan kunjungan beberapa hari lalu.
Ia melanjutkan, dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia, kita tahu bahwa Brigade Mobil (dulunya Mobile Brigade) bahkan dulunya berbagai nama sudah berganti sebelumnya dari zaman Belanda, zaman perjuangan di zaman Belanda, perjuangan di zaman Jepang, perjuangan di zaman kemerdekaan.
Bersama-sama dengan rakyat memperjuangkan untuk memperoleh kemerdekaan Bangsa Indonesia yang sedang kita nikmati sekarang.
"Kita tahu bahwa pasukan yang tersolid ketika Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah pasukan Brimob yang mempunyai struktur, yang mempunyai komando, punya satuan yang dipimpin oleh Komisaris Jenderal M. Jasin. Baru-baru saja beliau mendapatkan anugerah sebagai “pejuang”. Itulah satu dua sejarah panjang dari pada perjalanan Brigade Mobil yang kita catat,” tutur Syafruddin.
Diakui olehnya, bahwa dirinya pagi itu sangat bangga karena telah diberikan kesempatan oleh Dankor Brimob dan seluruh jajarannya untuk datang menemui Korps Brimob yang menjadi pasukan kebanggaan Polri.
Kedatangan Syafruddin ke Mako Brimob sebagai warga kehormatan Koprs Brimob Polri didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Mochamad Iriawan.
Sebelum melakukan apel, terlebih dahulu diperagakan kemampuan dari Wanteror Brimob serta penyematan brevet Gegana dan Pelopor oleh Dankor Brimob kepada Wakapolri.
“Saya diberikan hadiah penghargaan sebagai warga kehormatan Gegana, Pelopor, jadi sudah lengkap penghargaan yang saya terima dari Brimob, mulai dari penghargaan Brimob ketika saya Kapolda. Walaupun saya sendiri mengikuti pendidikan Brimob sebanyak dua kali di Watukosek dari tahun 1985, kemudian 1992, tapi ditugaskan di Brimob tidak pernah, pendidikannya sudah. Jadi wajar kalau saya mendapat warga kehormatan,” pungkasnya.
Penulis: Fery Setiawan/Angkasa