Jokowi: Bangsa Kita Baru Bergerak Kalau Ada Pesaing
Tapi memang kalau kita lihat karakter bangsa ini baru bergerak kalau diberi pesaing. Kalau tidak diberi pesaing malah enak-enakan, malas-malasan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - Saat bersilaturahim dengan pengurus besar Al-Khairiyah di Kampus Al-Khairiyah, Cilegon, Provinsi Banten, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa sudah saatnya Indonesia bangkit untuk menghadapi persaingan global.
"Tapi memang kalau kita lihat karakter bangsa ini baru bergerak kalau diberi pesaing. Kalau tidak diberi pesaing malah enak-enakan, malas-malasan. Tapi begitu diberi pesaing malah bangkit," ujar Presiden, Sabtu (22/10/2016).
Presiden menceritakan, tahun 1975 hingga 1980, saat itu hanya terdapat dua bank milik pemerintah, itupun dengan pelayanan yang ala kadarnya.
Namun, dengan adanya pesaing, kini industri perbankan nasional dapat melejit.
"Dulu saya ingat kalau jam satu atau jam setengah dua sudah tutup. Loketnya seperti yang ada di gambar (kosong), kantornya juga seperti itu."
"Karena apa? Mereka tidak ada pesaing, tidak ada swasta. Tapi begitu ada pesaing langsung menjadi 170-an bank. Melejit, semuanya berbenah."
"Kantor diperbaiki, pelayanan diperbaiki, ATM di mana-mana. Coba kalau dulu tidak ada pesaing, masih seperti itu," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia tidak perlu takut dalam menghadapi persaingan sepanjang telah mempersiapkan diri dalam kompetisi tersebut.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara merata di Tanah Air merupakan salah satu dari sekian banyak upaya pemerintah dalam mempersiapkan diri menghadapi persaingan global.
"Oleh sebab itu, sekarang ini kita mempersiapkan diri dalam rangka persaingan, mempersiapkan hal yang sangat fundamental yaitu infrastruktur."
"Karena tanpa itu sulit kita bisa bersaing. Tidak hanya di Jawa, tapi sekarang kita lebih banyak konsentrasi di luar Jawa," kata Presiden.