Perjalanan Panjang Persidangan Jessica
Mirna, Jessica, dan Hani Juwita Boon bertemu di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta. Jessica datang duluab dan memesan es kopi vietnam untuk Mirna
Editor: Choirul Arifin
Hasil awal pemeriksaan sampel tubuh Mirna keluar. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Musyafak menduga Mirna tewas karena keracunan. Sebab, dalam tubuh Mirna ditemukan kandungan zat asam yang menyebabkan Mirna keracunan.
Selain itu, sifat zat tersebut korosif sehingga Mirna tewas dengan cepat usai meminum es kopi.
Senin, 11 Januari 2016
Pada pagi hari, polisi melakukan pra-rekonstruksi di kafe Olivier, Grand Indonesia. Pra-rekontsruksi dilakukan untuk menerka apa yang terjadi sejak Jessica datang hingga Mirna dibawa ke klinik di Grand Indonesia. Pra-rekonstruksi tersebut dihadiri Hani dan Jessica.
Di sana, beberapa kali Jessica dan Hani memeragakan adegan yang terjadi ketika melihat kondisi Mirna kejang-kejang.
Sabtu, 16 Januari 2016
Kepala Puslabfor Brigadir Jenderal Alex Mandalikan mengungkapkan bahwa ada racun sianida dalam kopi Mirna. Racun mematikan tersebut juga ditemukan di lambung Mirna. Setelah diperiksa, ternyata ada sekitar 3,75 miligram sianida dalam tubuh Mirna.
Senin, 18 Januari 2016
Polisi meningkatkan penanganan kasus Mirna dari penyelidikan menjadi penyidikan. Peningkatan status tersebut lantaran diduga ada tindak pidana dalam kematian Mirna. Namun, polisi belum menetapkan tersangka.
Selasa, 19 Januari 2016
Penyidik memanggil Jessica untuk diperiksa. Pada pukul 13.30 WIB, Jessica datang bersama kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto. Namun, Yudi tak diperkenankan mendampingi Jessica saat pemeriksaan. Kemudian pada pukul 21.00 WIB, Jessica selesai menjalani pemeriksaan. Ia keluar dengan wajah tersenyum dan langsung dihampiri banyak wartawan. Saat itu, Jessica enggan berbicara banyak.
Rabu, 20 Januari 2016
Penyidik kembali memanggil Jessica untuk kepentingan pemeriksaan. Alasan pemeriksaan kali ini karena pada kesempatan sebelumnya, Jessica merasa lelah. Kemudian pada pukul 14.00 WIB, Jessica diperiksa psikiater.
Sembari kliennya diperiksa, Yudi kemudian berperan untuk membela kliennya. Salah satunya dengan mengemukakan pendapatnya kepada media perihal polisi yang mencari-cari celana Jessica. Namun, polisi tampak enggan menanggapi pernyataan tersebut.