130 SMK di Jawa Barat Sudah Gunakan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda
Melalui strategi ini diharapkan tercipta lulusan-lulusan yang siap bekerja maupun membuka usaha bengkel sendiri.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Mengembangkan konsep link and match, yang diwujudkan dengan penyiapan lulusan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki keahlian mumpuni di dunia industri otomotif dan kewirausahaan bengkel, Honda kembali memperluas jumlah SMK yang menggunakan materi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda.
Di wilayah Jawa Barat, ada 8 SMK lagi yang baru bergabung menggunakan KTSM Honda. Ke-8 SMK ini menggenapi total 130 SMK di Jawa Barat yang sudah menggunakan kurikulum KTSM Honda.
Pengembangan jumlah SMK pengguna kurikulum KTSM dilakukan oleh main dealer Honda wilayah Jawa Barat, PT Daya Adicipta Motora (DAM).
Penandatangan MoU dengan ke-8 SMK KTSM dilakukan di SMK PGRI Subang pada 27 Oktober 2016 yang disaksikan Ketua DPRD Kabupaten Subang Ir. Beni Rudiono, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dr. Dadang Rahman M.Pd, dan manajemen PT Astra Honda Motor (AHM) dan DAM.
Acara ini dihadiri pula Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang Drs. H. E. Kusdinar M.Pd, dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jawa Barat Dr. Edi Parmadi.
Pelatihan keahlian bengkel motor Honda di SMK PGRI Subang, Kamis (27/10/2016). Di Jawa Barat saat ini terdapat 130 SMK yang menggunakan materi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda. Satu diantaranya SMK PGRI Subang.
Ke-8 SMK yang bergabung menggunakan kurikulum KTSM adalah SMK PGRI Subang, SMK Karya Bahana Bekasi, SMK Karya Nasional Ciamis, SMK Wiraswasta Cimahi, SMKN 1 Lemahsugih Majalengka, SMK Miftahussalam Pangandaran, SMK Nahdhatul Ulama Tasikmalaya dan SMK Bisnis Informasi Bekasi.
Ferdy Sukmawidjaja, General Manager Technical Service DAM mengungkapkan, sampai dengan saat ini, tercatat sebanyak 130 SMK di Jawa Barat yang sudah melakukan kerja sama sebagai SMK KTSM binaan Honda.
Terhadap seluruh SMK binaan Honda tersebut, pihaknya memberikan pendampingan berupa kurikulum yang terintegrasi antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia industri.
Melalui strategi ini diharapkan tercipta lulusan-lulusan yang siap bekerja maupun membuka usaha bengkel sendiri.
Dia menambahkan, kerjasama Honda dengan SMK-SMK ini tidak hanya sebatas penggunaan kurikulum KTSM saja.
Tapi juga kerjasama lain untuk meningkatkan keahlian siswa dan guru juga diadakan, misalnya uji kompetensi guru dan seminar teknologi.
SMK yang sudah bersertifikat TUK (Tempat Uji Kompetensi) juga dapat melakukan uji kompetensi secara mandiri.
“Untuk mengakomodasi lulusan terbaik SMK KTSM, kami menyediakan dan membuka kesempatan untuk bekerja di jaringan AHASS di Jawa Barat," katanya.
Hingga saat ini DAM dan jaringan AHASS di Jawa Barat telah menerima sebanyak 300 lulusan SMK bekerja di Jaringan AHASS setelah melalui proses rekrutmen.
Secara reguler, untuk meningkatkan dan mengasah skill siswa SMK, pihaknya mengadakan kompetisi mechanic skill for student tingkat Jawa Barat yang akan mewakili Jawa Barat di ajang Mechanic Skill Contest for Student yang diselenggarakan AHM.