Istana Disulap Jadi Layar Besar Tayangkan Sejarah Bangkitnya Pemuda Pemudi Indonesia
Suasana pagelaran pentas seni dan budaya di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016) menjadi meriah dengan gemerlapnya puluhan lampu.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana pagelaran pentas seni dan budaya di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2016) menjadi meriah
dengan gemerlapnya puluhan lampu.
Lagu Nyiur melambai mengiringi Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla menuju ke panggung yang berada di depan Istana Merdeka.
Keempatnya diiringi juga muda mudi yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Lagu Indonesia Raya pun dikumandangkan dan doa dipanjatkan sebagai pembuka acara yang telah dihadiri ratusan orang.
Di awal acara, para tamu disajikan tarian Pa'jagan Makkunrae dari Sulawesi Selatan yang berlangsung selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.
Setelah itu, Istana Merdeka berubah menjadi 'layar' yang menyajikan visual sejarah bangkitnya pemuda-pemudi Indonesia.
Mulai dari Jong Sumatera, Jong Java, Pemuda Betawi, Jong Celebes hingga Jong Ambon.
Tentu Istana Merdeka yang disulap menjadi layar tersebut membuat para hadirin, baik yang duduk di panggung maupun yang lesehan di sisi kiri Istana Merdeka terkesima.
Acara Nusantara Berdendang di Istana Merdeka merupakan pentas seni dan budaya dalam rangka memperingati 88 Tahun Sumpah Pemuda.