Ketua MPR: Lingkungan Rusak, Manusia Terancam Punah
Zulkifli Hasan tiba di bantaran kali Ciliwung sekitar pukul 12.30 WIB dengan mengayuh sepeda dari Sentul City, Bogor
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan melakukan serangkaian kegiatan peduli lingkungan di bantaran sungai Ciliwung seputar Jl. MT Haryono, Jakarta, Minggu (30/10/2016l).
Kegiatan itu merupakan peduli lingkungan dan bakti sosial IARMI (Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia). Zulkifli Hasan adalah Ketua IARMI.
Zulkifli Hasan tiba di bantaran kali Ciliwung sekitar pukul 12.30 WIB dengan mengayuh sepeda dari Sentul City, Bogor. Dia langsung memeriksa kesehatan (tensi darah) di posko pemeriksaan kesehatan.
Setelah itu melihat aksi donor darah. Kemudian menuju panggung. Sebelum duduk, Zulkifli menyaksikan aksi "Palang Pintu" berupa berbalas pantun dan pencak silat yang mengundang tawa.
Zulkifli Hasan mengapresiasi kegiatan peduli lingkungan dan bakti sosial yang diadakan IARMI. "Manusia Indonesia adalah makhluk sosial. Mahluk yang Berketuhanan yang maha esa. Karena itu perilakunya harus disinari cahaya ilahi," tuturnya.
Perilaku yang disinari cahaya ilahi itu, lanjut Zulkifli Hasan, di antaranya adalah sayang pada lingkungan, saling menghormati, ucapannya baik dan tidak memecah belah, kalau ada perbedaan tidak disikapi dengan represif melainkan dengan musyawarah mufakat.
"Masyarakat kita adalah sebuah keluarga besar. Apapun latar belakangnya kita adalah satu," jelasnya.
Dalam hal lingkungan, Zulkifli Hasan mengatakan pada masa lalu orang berpendapat boleh mengeksploitasi alam sesukanya. Tapi, sekarang muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan. "Kalau lingkungan rusak, manusia terancam punah," ujarnya.
Karena itu, tambah Zulkifli Hasan, orang sudah menyadari dampak perubahan iklim. Bila tidak diantisipasi atau dibiarkan terua menerus maka perubahan iklim akan berdampak lebih luas.
"Manusia terancam punah. Karena itu muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan di mana-mana," pungkasnya.
Setelah turun dari panggung, Zulkifli menanam pohon Menteng, menyusuri sungai Ciliwung dengan perahu karet dan melepas benih ikan di kali Ciliwung.