Canda Komeng Saat Ditanya Demo 4 November
"Tadinya saya KTP dua, Bogor sama Jakarta. Pas KTP elektronik saya buang (KTP dulu) dua-duanya, kan sekarang pakai KTP elektronik,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Canda Komeng Saat Ditanya Demo 4 November
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelawak Komeng melontarkan candaan saat ditanya mengenai demonstrasi 4 November 2016.
Komeng bersama pengurus Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) Jawa Barat menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Raut muka Komeng tampak serius saat ditanya wartawan.
"Saya maunya tanggal 5, soalnya gajian," kata Komeng yang membuat awak media dan Fadli Zon tertawa.
Komeng mengaku sudah bukan warga Jakarta karena telah bertempat tinggal di Bogor.
Padahal, ia sempat memiliki dua KTP yakni Jakarta dan Bogor.
"Tadinya saya KTP dua, Bogor sama Jakarta. Pas KTP elektronik saya buang (KTP dulu) dua-duanya, kan sekarang pakai KTP elektronik. Saya buang yang Jakarta karena adem di Jawa Barat," kata Komeng.
Ucapan Komeng tersebut pun kembali mengundang tawa.
Wartawan kemudian bertanya apakah kondisi Jakarta yang sedang panas sehingga komedian itu pindah ke Bogor.
"Iya (Jakarta tidak adem), kecuali pasang AC," kata Komeng lagi.
Komeng tidak mempermasalahkan demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016.
Ia sempat mengingatkan demo bisa membuat kemacetan.
Apalagi, demo dahulu dari pemerintah Jakarta lalu berpindah ke Bogor.
Para wartawan mengira jawaban Komeng serius.
Ternyata, ia tetap melawak.
"Demo dari pemerintahan Jakarta ke Bogor, karena pemerintah melarang itu demo beroda tiga," kata Komeng lalu tertawa.
"Itu bukan demo tapi bemo, Meng," kata rekan Komeng, Rudi Sipit.
Komeng lalu mengungkapkan dirinya mendatangi DPR karena ingin bersilaturahmi dengan Fadli Zon.
Karena, ia terpilih sebagai Ketua PaSKI Jawa Barat periode kedua.
Komeng meminta Fadli Zon agar mau menjadi penasehat PaSKI Jawa barat.
Ia lalu berbicara serius mengenai demonstrasi pada 4 November 2016.
Ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada tanggal tersebut. Komeng mengaku akan berada di rumah pada 4 November.
"Ini persoalannya penistaan agama. Makanya demonya baru setelah kejadian dia menistakan agama. Coba dia tidak menistakan pasti tidak akan terjadi seperti ini," kata Komeng.