SBY Bicara Soal Kesalahan dan Kegagalan Intelijen
"Intelijen kalau hanya bilang aman, 'sudah tidak apa-apa atau bapak tenang-tenang saja'. Itu tidak boleh,"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut ada dua kesalahan intelijen yang tidak boleh terjadi.
Intelligence Error ataua kegagalan intelijen dan Intelligence Failure atau kesalahan intelijen.
Dia menguraikan kegagalan intelijen adalah ketika seorang intel, tidak dapat melaporkan analisis secara tepat tentang kondisi yang akan terjadi dan hanya mengatakan 'aman' kepada atasannya.
"Intelijen kalau hanya bilang aman, 'sudah tidak apa-apa atau bapak tenang-tenang saja'. Itu tidak boleh," kata SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11/2016).
Menurutnya, bila disebut aman ternyata yang terjadi sebaliknya, hal tersebut bisa dikategorikan kegagalan intelijen.
"Jika nantinya fakta di lapangan melebihi hal itu dan aparat keamanan tidak siap. Itu kegagalan intelijen," ucap SBY.
Sementara kesalahan intelejen adalah disaat seorang atau lembaga yang memiliki intelijen mengambil data dan laporan berdasarkan media sosial atau sumber yang tidak bisa dipercaya.
"Jika keduanya ini dipakai, maka saya menyebut ini very-very dangerous," ucapnya.
SBY menceritakan selama menjabat menjadi presiden, tidak mudah bagi intelijen untuk melapor kepada dirinya.
"Apalagi jika laporan itu tidak akurat," imbuhnya.
Dari hal itu, SBY menjelaskan bahwa dirinya tidak mudah untuk menuduh seseorang, pihak lain, atau partai politik tertentu sehingga menimbulkan fitnah.
"Ingat fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.