Desmond Ungkap Alasan Rencana Bentuk Timwas 4 November
Komisi III DPR berencana membentuk Tim Pengawas Proses Hukum kerusuhan 4 November 2016.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR berencana membentuk Tim Pengawas Proses Hukum kerusuhan 4 November 2016.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan pihaknya akan memanggil Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian terkait peristiwa tersebut.
"Banyak hal usulan dari beberapa kawan. Timwas pasti karena tidak dibentuk pun Komisi III DPR melakukan pengawasan," kata Desmond ketika dikonfirmasi, Selasa (8/11/2016).
Politikus Gerindra itu lalu mengungkapkan alasan dibalik rencana pembentukan tim pengawas.
Desmond mempertanyakan perusuh dalam kasus demonstrasi 4 November 2016.
"Kalau kita lihat dari video yang beredar, ada yang dilakukan HMI ada Kapolda yang berusaha membenturkan FPI dengan HMI. Jadi ini sebenarnya siapa otaknya," kata Desmond.
Desmond juga melihat polisi menembakkan gas air mata saat demonstrasi berlangsung tenang.
Menurut Desmond, penembakan gas air mata yang membuat ricuh.
"Pembubaran paksa saat penyemprotan itu. Tindakan awalnya itu gas air mata itu. Terjadilah kerusuhan," kata Desmond.
Hal lain yang menjadi sorotan Desmond yakni pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai aktor politik.
Desmond menilai ucapan presiden omong kosong bila aparat menciduk orang yang di lapangan.
Menurut Desmond, aktor politik yakni orang yang berkonspirasi jahat menggerakkan demonstrasi.
"Kalau orang lapangan, Habib Rizieq, Fadli Zon, itu bukan aktor politik yan menyulut kerusuhan. Karena meraka di lapangan tidak menciptakan kerusuhan kok. Tidak ada kalimat mereka yg macam-macam seperti itu. Tapi statement Pak Jokowi ketinggian gitu loh," kata Desmond.
"Kalau yang diciduk akhirnya adik-adik HMI kan lelucon yang enggak lucu, ini namanya dicari-cari masalahnya," tambah Desmond.
Oleh karenanya, Komisi III DPR akan menggelar rapat usai setelah masa reses berakhir. Ia melihat Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Muhammad Iriawan melakukan provokasi.
"Kapolda sendiri yang memprovokasi bagaimana FPI untuk mengebukin anak HMI. Kan enggak benar masa seorang Kapolda yang menggunakan tangan orang lain menyerang orang lain," kata Desmond.