Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiai Maman: Aparat Jangan Represif Hadapi Warga Majalengka Terkait Pembangunan BIJB

Polisi jangan refresif menghadapi warga yang menolak pengukuran tanah untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kiai Maman: Aparat Jangan Represif Hadapi Warga Majalengka Terkait Pembangunan BIJB
Tribunnews.com/Istimewa
Ribuan personel gabungan didatangkan untuk ikut melakukan pengukuran lahan di Desa Sukamulya, Majalengka, Kamis (17/11/2016). Kedatangan mereka ditolak oleh warga setempat, dan menyebabkan penembakan gas air mata dan perusakan sawah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PKB KH Maman Imanulhaq mendesak aparat tak refresif menghadapi warga yang menolak pengukuran tanah untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka

Tak kurang dua ribu petugas gabungan dari kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja bentrok dengan warga Desa Sukamulya, Kertajati, Majalengka, Kamis (17/11/2016).

Pada intinya masyarakat menolak tanah mereka diukur untuk kepentingan proyek pembangunan BIJB. Sejumlah warga diamankan karena diduga sebagai provokator.

Kiai Maman meminta Kapolda Jabar segera membebaskan warga Sukamulya yang ditahan dalam bentrok tempo hari karena memperjuangkan hak tanahnya.

"Harus dilakukan lewat dialog yang melibatkan seluruh pihak, terutama masyarkat pemilik tanah tanpa melanggar prosedur dan tahapan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012," ujar anggota Komisi VIII DPR RI Ini kepada Tribunnews.com, Jumat (18/11/2016).

Ia menegaskan sikapnya mendukung perjuangan kawan-kawan aktivis dan LSM yang memberikan pendampingan terhadap warga Sukamulya dalam memperoleh hak-haknya.

Berita Rekomendasi

"Jangan ada yang bermain api dengan melanggar aturan perundang-undangan, memanipulasi data, menipu warga dan segala bentuk penyimpangan lain," tegas dia.

Diberitakan seratusan petani Desa Sukamulya, Kabupaten Majalengka, ditembak polisi menggunakan senapan berpeluru gas air mata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas