Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabupaten Musi Rawas Utara Jadi Percontohan Kampung Siaga Bencana yang Digagas Kemensos

Kemensos kata Harry bakal menfokuskan pemetaan Kampung Siaga Bencana (KSB) pada 323 Kabupaten/Kota di Indonesia

zoom-in Kabupaten Musi Rawas Utara Jadi Percontohan Kampung Siaga Bencana yang Digagas Kemensos
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Siaga Bencana: Petugas Kampung Siaga Bencana (KBS) mendirikan tenda darurat pada simulasi benjana di Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Minggu (29/9/2013). Simulasi ini untuk membentuk kesiapan warga dalam penganggulangan sementara jika terjadi suatu bencana banjir dan luapan Kaliasing di daerah tersebut. Kuningan mejadi kampung ke empat yang sudah dilatih KSB. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial akan menjadikan Musi Rawas Utara menjadi daerah percontohan Kabupaten siaga bencana.

Hal tersebut dilakukan menyusul sudah diselesaikannya Kampung Siaga Bencana (KSB) di 7 kecamatan Kabupaten tersebut.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menjelaskan dipilihnya kabupaten Musi Rawas Utara sebagai kabupaten percontohan dikarenakan kabupaten ini rentan akan bencana alam terutama banjir dan longsor.

“Kabupaten ini rentan akan banjir dan longsor untuk itu seluruh kecamatan di bentuk kampung siaga bencana (KSB). Ini merupakah Kabupaten percontohan dan hari ini sebanyak 1500 relawan telah mengambil peran dalam penanggulangan bencana alam,” ujar Harry Hikmat dalam pernyataan persnya saat mengunjungi Musi Rawas Utara, Selasa(29/11/2016).

Kemensos kata Harry bakal menfokuskan pemetaan Kampung Siaga Bencana (KSB) pada 323 Kabupaten/Kota di Indonesia.

"Kita fokuskan pemetaan kampung siaga. Sehingga masyarakat yang berada di daerah rawan bencana bisa lebih sigap," jelasnya.

Pemetaan kampung siaga bencana terhadap ratusan Kabupaten/Kota tersebut mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BERITA TERKAIT

Adapun data terakhir yang dikeluarkan BNPB ada 323 Kabupaten/Kota yang rawan bencana alam.

"Jadi, kita melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah tersebut," sambungnya.

Dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB), lanjut Harry Hikmat antisipasi dampak bencana bisa cepat dilakukan karena adanya kerja sama antar pemerintah daerah dan pusat.

Persoalan administrasi yang kerap menjadi ganjalan dalam penanganan bencana diharapkan tidak lagi terjadi setelah adanya kampung siaga bencana (KSB).

”Pembentukan KSB ini diharapkan mampu membantu pemerintah untuk menangani banjir dan longsor yang sering terjadi di wilayah-wilayah rawan bencana,” katanya.

Untuk mempercepat penanggulangan bencana, dikatakan Harry Hikmat, pemerintah juga akan terus merekrut Taruna Siaga Bencana atau TAGANA sebagai wujud Community Based Disaster Management.

“Hingga saat ini terdata 32.000 Tagana yang bertugas menangani bencana. Diluar 1500 sahabat Tagana yang baru saja kita lantik di kabupaten Musi Rawas Utara ini,” katanya.

Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Adhy Karyono menjelaskan pelantikan 1500 Sahabat TAGANA baru ini merupakah pemecahan rekor Muri sebagai pelantikan relawan terbesar saat ini.

“Mereka yang kita lantik ini sangat bangga dengan tugas yang akan mereka emban. Ini merupakan pelantikan Sahabat TAGANA terbesar dan berhasil memecahkan rekor muri,” tegas Adhy Karyono.

Adhy Karyono menjelaskan yang paling efektif itu, apabila ada bencana, masyarakat setempat cepat menanggulangi.

Sedangkan kalau menunggu bantuan mungkin datangnya lama dan ada prosesnya.

“Oleh karenanya, dibangun kekuatan masyarakat dan relawan sosial dapat berperan aktif dalam penanggulangan bencana, to help people to help themself,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas