Jokowi Ditanya Akankah Menemui Massa Aksi 2 Desember, Ini Jawabannya
Presiden Joko Widodo tidak menemui massa pengunjuk rasa 4 November 2016 lalu karena blusukan ke sejumlah proyek infrastruktur.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak menemui massa pengunjuk rasa 4 November 2016 lalu karena blusukan ke sejumlah proyek infrastruktur.
Aksi unjuk rasa tersebut berlanjut pada 2 Desember 2016 mendatang dengan tajuk aksi superdamai.
Lantas, apakah Presiden Jokowi akan menemui mereka?
"Belum tahu," kata Jokowi di sela pertemuannya dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Baca: Ditanya Pers Apakah Akan Bertemu SBY, Ini Jawaban Jokowi
Baca: Jokowi Yakin Aksi 2 Desember Berjalan Damai
Saat ditanya apa rencana aktivitas pada 2 Desember, Jokowi juga menjawab "belum tahu".
Meski demikian, Jokowi yakin bahwa aksi superdamai itu berjalan sesuai dengan apa yang telah disepakati antara massa pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.
"Saya mempercayai komitmen yang telah dibuat," ujar Jokowi.
Polri dan organisasi masyarakat (ormas) yang mengikuti aksi 2 Desember 2016 sepakat bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung secara damai.
Nantinya, aksi tersebut akan diisi dengan doa bersama, tanpa orasi, dan diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah.
"Ini kan sudah disepakati bersama, sudah ada pembicaraan dan semangat bersama untuk menyelenggarakan acara superdamai. Jadi ada komitmen-komitmen," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Senin malam.
Aksi damai tersebut merupakan aksi lanjutan yang dilakukan pada 4 November 2016, untuk mengawal proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Polri memberi izin aksi tersebut dipusatkan di Monas, Jakarta Pusat, yang mampu menampung 600.000 orang hingga 700.000 orang.
Aksi GNPF akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjamaah.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado