Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Berharap Pemerintah Perbaiki Pola Komunikasi dengan Ulama

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap pemerintah terus memperbaiki pola komunikasi dengan kalangan alim ulama

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PKB Berharap Pemerintah Perbaiki Pola Komunikasi dengan Ulama
Repro/Kompas TV
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar menjawab pertanyaan wartawan di teras Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016) siang. Presiden Jokowi mengundang Muhaimin untuk menikmati makan siang bersama dan berbincang mengenai situasi politik terkini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap pemerintah terus memperbaiki pola komunikasi dengan kalangan alim ulama. Pasalnya, para alim ulama memiliki peran strategis di dalam memperkuat keutuhan bangsa.

“Jika pemerintah bisa merangkul para kiai atau ulama maka negara kita juga akan solid dan kuat,” kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding melalui pesan singkat, Rabu (30/11/2016).

Karding mengatakan alim ulama menempati posisi penting dalam kehidupan umat Islam. Mereka merupakan panutan yang senantiasa didengar ucapannya dan ditaati petuahnya. Meninggalkan para alim ulama berarti meninggalkan suara rakyat.

“Suara kiai representasi suara umat. Apa yang menjadi perkataan kiai bagian dari perkataan umat,” ujar anggota Komisi III DPR itu.

Para ulama, kata Karding, harus dilibatkan dalam membahas persoalan-persoalan kebangsaan. Pemerintahan Jokowi bisa memilah dan ikut menganalisa ide dan gagasan dari para kiai untuk perbaikan bangsa.

“Jika memang tak baik silahkan dikritisi. Jika baik maka pemerintah harus menindaklanjuti ide itu,” kata Karding.

Berita Rekomendasi

Menurut Karding, aksi 4 November menjadi pelajaran penting bagi pemerintah. Karding menyatakan sudah saatnya pemerintah bersedia mendengarkan ide-ide para kiai untuk meneguhkan pembangunan yang sudah baik. “Pemerintah tak hanya menjadikan ulama atau kiai sebagai pemadam kebakaran: baru dilibatkan saat sudah muncul gejolak sosial,” ujar Karding.

Selain itu, Karding berharap para ulama turut berperan mendidik umat, menjaga iklim demokrasi agar tetap sejuk. Karding berharap aksi super damai pada 2 Desember besok bisa berlangsung damai dan tertib.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas