Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Umum PBNU: Penangkapan Pelaku Makar Bukan Kemunduran Demokrasi

"Kan diperiksa, kalau memang tidak terbukti ya dilepas, kalau terbukti ya dilanjutkan," kata Said Aqil.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua Umum PBNU: Penangkapan Pelaku Makar Bukan Kemunduran Demokrasi
TRIBUN/HO
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, langkah kepolisian menangkap 10 aktivis yang diduga melakukan tindakan makar sudah tepat.

Meski demikian, jika dugaan itu tidak benar, aktivis yang ditangkap itu harus segera dibebaskan.

"Kan diperiksa, kalau memang tidak terbukti ya dilepas, kalau terbukti ya dilanjutkan," kata Said Aqil, saat menghadiri Batu International Islamic Tourism di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (3/12/2016).

Baca: Habiburokhman: Masa Aki-aki dan Nini-nini Dituduh Makar? Ini Intelijennya Bagaimana?

Ia menyebut, penangkapan itu bukan berarti kemunduran demokrasi.

Menurut dia, penangkapan terhadap pihak yang berupaya melakukan makar harus dilakukan demi keutuhan bangsa.

"Kalau terbukti orang-orang itu makar, ditangkap, masak kemunduran. Keselamatan bangsa dong didahulukan," ucapnya.

Baca: Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein: Dulu Saya Nangkapin Orang, Sekarang Saya Ditangkapin Orang

Ia menambahkan, meski dilakukan oleh warga sipil biasa, tindakan makar sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.

Berita Rekomendasi

Sebab, apabila tindakan makar oleh warga sipil itu didukung oleh tentara, taruhannya adalah keutuhan bangsa.

"Bukan berarti saya menuduh, kalau memang iya diperiksa sacara hukum, kalau tidak, dilepas. Bukan kemunduran demokrasi itu, justru menjaga demokrasi itu," kata Said Aqil.

Baca: Ditetapkan Tersangka, PKS dan Gerindra Tetap Dukung Ahmad Dhani pada Pilkada Bekasi 2017

Polisi mengamankan 10 orang yang diduga terlibat aksi makar.

Sepuluh orang tersebut adalah Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Sri Bintang Pamungkas,Kivlan Zein, Adityawarman, Jamran, Eko, dan Rizal Khobar.

Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas