Basarnas Gunakan Alat yang Mampu Deteksi Nyawa
Alat mampu bisa mengetahui dimana ada orang sehingga nanti dengan alat itu kita bisa membongkar bangunan dan mengambil orang,
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang mengguncang wilayah Aceh telah memakan 102 korban jiwa.
Basarnas berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan gempa Aceh.
Deputi Bidang Operasi Basarnas Mayjen Heronimus Guru mengatakan pihaknya mengoperasikan alat yang canggih dalam mencari korban gempa.
Alat itu diyakini dapat memaksimalkan pencarian korban gempa.
"Kita punya alat mampu mendeteksi nyawa, bisa mengetahui dimana ada orang sehingga nanti dengan alat itu kita bisa membongkar bangunan dan mengambil orang," kata Heronimus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Basarnas mengirim 113 personel untuk diperbantukan mencari korban gempa.
Selain itu, Basarnas juga mengerahkan dua helikopter untuk membantu pencarian korban melalui udara jika memang dibutuhkan.
"Perlengkapan untuk berikan bantuan juga sudah ada di lokasi," kata Heronimus.
Heronimus mengatakan BNPB juga menerjunkan alat berat. Sedangkan Basarnas menggunakan alat detector.
"Saya kira sudah cukup. Tapi kalau dirasakan masih kurang, dengan segala kemampuan yang kami miliki kami akan bantu," kata Heronimus.
Heronimus mengakui adanya potensi penambahan korban.
Tetapi, ia belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai hal itu.
"Karena ada satu hotel atau bangunan tingkat tiga yang disana ada acara, dan kemarin kita temukan ada sekitar 20-an orang di sana, dari sana lah kita coba cari kembali," kata Heronimus.