BNPB: Tak Mungkin Seluruh Korban Gempa di Relokasi
Seluruh korban gempa bumi di Aceh tidak mungkin direlokasi seluruhnya ke daerah yang aman dari gempa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh korban gempa bumi di Aceh tidak mungkin direlokasi seluruhnya ke daerah yang aman dari gempa.
"Tidak mungkin semua itu kita relokasi, relokasi itu sulit," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Menurutnya, adanya kepemilikan lahan dan kultur budaya yang ada di daerah tersebut membuat warga enggan meninggalkan lokasi rawan gempa tersebut.
Sutopo menambahkan yang terpenting adalah memperkokoh bangunan dan disesuaikan dengab struktur lokasi lokasi yang rawan gempa tersebut.
"Kemungkinan nanti (mereka) tetap ada di titik ini, yang penting adalah bangunannya diperkuat, dan sosialisasi ditingkatkan," jelas Sutopo.
Ia pun berharap agar ke depannya tidak ada lagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
"Nah ke depan bagaimana? Dengan kondisi seperti ini ke depan dalam penataan ruang, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi-ekonomi baru, tidak diharapkan ada di daerah-daerah warna merah (rawan gempa)," kata Sutopo.
Imbauan tersebut demi mengurangi terulangnya kembali musibah yang baru terjadi setelah gempa dan tsunami besar pada 2004 lalu.
"Itu untuk meminimalisasi dampak dari gempa," kata Sutopo.
Sebelumnya, Bencana Gempa Bumi berkekuatan 6,4 skala richter yang terjadi di Aceh, Rabu (7/12/2016) menghancurkan tiga kabupaten di Aceh diantaranya Pidie Jaya, Bireuen, Pidie.
Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 05.03 WIB.
Hingga hari ketiga pascagempa, korban meninggal yang telah terverifikasi sebanyak 100 orang.