Banyak Bayi Korban Gempa Aceh Menderita Diare
Susu diberikan kepada bayi dengan kondisi botol yang tidak higienis sehingga menyebabkan diare.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas (Kapusdatin) BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyak bayi korban gempa Aceh kini mengalami diare.
Itu disebakan karena sulitnya mendapatkan air bersih.
"Jadi bayi sering diare di sana," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jalan Pramuka nomor 38, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (10/12/2016).
Menurut Sutopo sulitnya air bersih menyebabkan botol susu yang yang diberikan kepada bayi tidak dicuci dengan bersih.
Susu diberikan kepada bayi dengan kondisi botol yang tidak higienis sehingga menyebabkan diare.
Oleh karena itu pihaknya kata Sutopo, bersama tim tanggap darurat lainnnya yang kini sedang bekerja di Aceh, berharap warga yang memberikan bantuan susu menyertakan botol yang higienis.
"Syukur-syukur memberikan bantuan susu dengan mengirimkan relawannya juga," kata Sutopo.
Sementaa itu, berdasarkan data BNPB jumlah pengungsi gempa tektonik 6,5 Skala Richter di kabupaten Pidie Jaya, Aceh, hingga Sabtu (10/12/2016) mencapai 45.329 orang.
Korban gempa yang terjadi pada Rabu 7 Desember lalu tersebut, tersebar di delapan Kecamatan, yakni Bandar Dua, Bandar Baru, pante Raja, Jangka Buya, Tringgadeng, Meureudu, dan Alee Glee.
Saat ini tim tanggap darurat dan evakuasi yang terdiri dari BNPBb, Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat masih melakukan penyisiran untuk mencari korban yang masih tertimpa reruntuhan.