Korban Gempa Aceh Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
Kurangnya ketersedaan air bersih lantaran pasca-gempa banyak sumur tidak dapat digunakan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasokan air bersih saat ini sangat dibutuhkan pos-pos pengungsian korban gempa 6,5 Skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016) kemarin.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa teknonik tersebut menyebabkan setidaknya 45.329 jiwa mengungsi.
"Air bersih sangat dibutuhkan di sana (Aceh) sekarang ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka nomor 38, Matraman, Jakarta, Sabtu (10/12/2016).
Kurangnya ketersedaan air bersih lantaran pasca-gempa banyak sumur tidak dapat digunakan.
Selain airnya tidak layak pakai, juga belum pulihnya jaringan listrik di sejumlah tempat terdampak gempa yang mengakibatkan air tidak dapat dipompa oleh warga.
Setelah gempa banyak sumur menjadi kering, ada juga yang dangkal, serta keruh dan airnya hitam, sehingga tidak layak konsumsi," ujarnya.
Menangani hal tersebut, pihaknya bersama tim tanggap darurat lainnya menurut Sutopo mengupayakan suplai air bersih sebanyak mungkin dengan mengirimkan tangki air dan membangun hydrant di sejumlah tempat.
"Kami juga berkoordinasi dengan PLN (perusahaan listrik negara) untuk segera memulihkan jaringan listrik," katanya.