Begini Skenario Rencana Peledakan Bom di Istana Negara
"Dari hasil pendalaman, ya memang incarannya Istana Negara," ujar Awi di kompleks Mabes Polri, Selasa (13/12/2016).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Mitra Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengungkap skenario para pelaku penemuan bom di Bintara, Bekasi, untuk mengincar Istana Negara.
Aksi tersebut rencananya dilakukan Minggu (11/12/2016).
"Dari hasil pendalaman, ya memang incarannya Istana Negara," ujar Awi di kompleks Mabes Polri, Selasa (13/12/2016).
Awi mengatakan, rencananya pelaku MNS dan AS mengantar DYN ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu pagi. Setelah itu, DYN berjalan ke arah Istana Negara dan meledakannya di sana.
Baca: Bom yang Ditemukan di Bekasi Rencananya Diledakkan Terduga Teroris di Istana Negara
Namun, rencana tersebut berhasil digagalkan karena Densus 88 menangkap para pelaku pada Sabtu (10/12/2016).
"Itu pengakuan dari para terduga pelaku soal rencana mereka. Alhamdulillah kan bisa kami gagalkan," kata Awi.
Sebelum dilakukan penangkapan, tim Densus 88 mengikuti MNS dan AS dari Solo ke Jakarta menggunakan kendaraan roda empat. Mereka masuk ke Jakarta pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB.
Setibanya di Jakarta, MNS dan AS menjemput DYN di daerah Pondok Kopi. DYN membawa kardus yang akan dikirimkan ke rumah orangtuanya melalui kantor pos di kawasan Bintara.
Kardus itu berisi pakaian dan surat wasiat untuk orangtuanya.
Setelah dari kantor Pos, DYN diantarkan ke kontrakan di kamarnya yang bernomor 104 di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi. Saat itu, DYN turun membawa ransel berwarna hitam.
Setelah mengantar DYN, MNS dan AS pergi dan ditangkap di flyover Kalimalang. Setelah itu baru dilakukan penangkapan terhadap DYN pukul 15.50 WIB.
Awi mengatakan, mereka mengincar Istana Negara sebagai objek peledakan bukan berarti mengincar Presiden ataupun Pasukan Pengamanan Presiden yang tengah berjaga.
"Memang kan sasaran teror membuat masyarakat panik, menyebarkan rasa ketakutan, dan ini menunjukkan pada dunia bahwa mereka eksis, bahwa ISIS ini ada," kata Awi.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita