Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Cerita Ahok Soal Foto Dipeluk Kakak Angkatnya

Sehingga, bila dia melakukan penodaan agama sama saja menyakiti Andi yang telah meninggal dunia.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ini Cerita Ahok Soal Foto Dipeluk Kakak Angkatnya
Istimewa
Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipeluk kakak angkatnya, Nana Riwayatie, seusai menjalani sidang perdana dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (13/12/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Foto Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipeluk oleh kakak angkatnya, Nana Riwayatie, menjadi viral di sosial media.

Ahok cerita peristiwa di balik foto tersebut.

Dalam sebuah foto itu, Ahok tengah dipeluk Nana.

Raut wajah Ahok dan Nana terlihat merengut, cenderung sedih.

Foto diambil di salah satu ruangan di Gedung Pengadilan Negara Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.

Keduanya sedih, lantaran teringat almarhum ayah angkat Ahok, Andi Baso Amier.

Ahok sebut Andi telah meninggal dunia pada 13 Desember 1997.

Berita Rekomendasi

"Itu sesudah sidang, kakak saya masuk saja ke dalam. Kita teringat ayah kita, karena kemarin itu, persis 19 tahun bapak saya meninggal," ucap Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).

Ahok sedih, karena didakwa telah melakukan penodaan agama, terutama karena menyitir Surat Al Maidah ayat 51.

Diucapkan Ahok, saat kunjungan kerja ke Kepulaun Seribu, pada 27 September lalu.

Padahal, ucap Ahok, ayah angkatnya merupakan seorang muslim.

Sehingga, bila dia melakukan penodaan agama sama saja menyakiti Andi yang telah meninggal dunia.


"Dalam tradisi Islam, istilahnya, saya kalau menyakiti hati orang tua, sama saja dengan melihat dia nangis di kuburan. Saya teringat itu, bagaimana saya menistakan agama Islam. Apa kita mau membuat orang tua kita menangis di kuburan? Tidak mungkin kita lakukan," ujar Ahok.

Hal itu lah yang membuat Ahok dan Nana teringat Andi.

Ahok merasa tak bermaksud melakukan penodaan agama.

Karenanya saat duduk di kursi, sebagai terdakwa penodaan agama, Ahok sedih dan merasa mempermalukan Andi.

"Kita sudah begitu kuat, tidak mau permalukan orang tua, tidak mau korupsi, tidak mau berbuat yang enggak-enggak. Masa sih, kita duduk di kursi terdakwa dengan tuduhan menista agama orang tua yang kita hormati. Itu adalah suatu hal yang menyedihkan buat kami. Tidak kepikir sama sekali," ujar Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas