Komisi I Desak TNI Evaluasi Atas Kelayakan dan Keselamatan Operasi Seluruh Pesawat
Komisi I DPR menyatakan belasungkawa atas gugurnya para awak pesawat baik sipil maupun TNI dalam peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Wamena.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR RI menyatakan belasungkawa atas gugurnya para awak pesawat baik sipil maupun TNI dalam peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Wamena, Papua, Minggu (18/12/2016) kemarin.
Komisi I meminta TNI untuk mengurus hingga pemakaman atas jenazah para korban.
"Komisi I minta agar TNI melakukan investigasi secara tuntas atas jatuhnya pesawat Hercules C-130 mengingat usia peremajaan pesawat hasil hibah dari RAAF (Royal Australia Armed Forces) tersebut baru saja diserahterimakan 10 bulan lalu," kata Abdul Kharis Almasyhari melalui pesan singkat, Senin (19/12/2016).
Abdul Kharis mengatakan peristiwa kecelakaan pesawat maupun helikopter TNI ini adalah yang keenam kali terjadi di tahun 2016 ini.
Maka Komisi I mendesak agar TNI melakukan evaluasi menyeluruh atas kelayakan dan keselamatan operasi seluruh pesawat TNI hasil peremajaan yang diperoleh dari luar negeri.
"Sekaligus juga meng-grounded untuk pesawat yang tidak layak operasi," kata Abdul Kharis.
Komisi I, kata Politikus PKS itu, mendesak agar dalam peremajaan pesawat dari hibah luar negeri melibatkan industri pertahanan nasional yakni hal PT Dirgantara Indonesia.
Komisi I melalui Panja Alutsista TNI akan mengundang pihak Kementerian Pertahanan dan TNI dan meminta penjelasan atas kecelakaan pesawat TNI di 2016 ini.
"Sekaligus juga akan meminta penjelasan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) atas kinerja mereka dalam mengawasi kelayakan kontrak setiap alustista TNI," kata Abdul Kharis.