Istri Pingsan Berulang Kali Sambut Jenazah Kapten Pnb Jan Saragih
Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban, yang dibawa pesawat Boeing TNI AU/AI-7301 mendarat di Lanud Soewondo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Duka mendalam begitu terasa tatkala jenazah Kapten Pnb Jan Hotlan Parlin Saragih tiba di Hangar Landasan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Senin (19/12). Perwira pertama, yang selama ini bertugas di Skuadron 32 Malang tersebut, merupakan satu dari 13 korban tewas jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU di Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu.
Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban, yang dibawa pesawat Boeing TNI AU/AI-7301 mendarat di Lanud Soewondo. Pesawat tersebut diterbangkan Letkol Pnb Beny, dengan rute Malang-Lanud Soewondo. Saat peti jenazah diturunkan, isak tangis keluarga korban pun pecah.
"Jan, kami sayang kamu. Kenapa begitu cepat kamu tinggalkan kami," teriak sejumlah kerabat korban. Sesaat setelah jenazah diturunkan, istri korban Hotriani Kristina boru Purba juga turun dari pesawat.
Perempuan berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) dan bertugas di Polres Malang tersebut, terpaksa dibawa pakai kursi roda. Kristina berulang kali pingsan dan meracau ketika digiring ke hangar Lanud Soewondo.
"Aku enggak kuat pi. Aku ditinggal sama anak-anak," ucap Kristiani dengan suara parau.
Kristiani mengatakan, saat suaminya hendak berangkat ke Wamena, ia tak bisa mendampingi ke landasan. Sebab, saat itu ia tidak sehat. "Maafin aku papi. Aku nggak di sampingmu saat kau berangkat. Aku sakit waktu itu," kata Kristiani.
Ia kemudian pingsan. Karena kondisinya cukup lemah, sejumlah keluarga memeluk perempuan berambut ikal tersebut. Beberapa di antara keluarga memberi air mineral kepada Kristiani. Bahkan, dihidung ibu beranak dua tersebut terpaksa dipasang selang oksigen untuk membantu pernafasan.
"Kami enggak punya siapa-siapa lagi. Tolong jagai kami semua. Papi, aku sayang kamu pi. Kenapa kamu tinggali aku sama anak-anak," kata Kristiani yang kedua matanya tampak membengkak.
Tak hanya keluarga, sejumlah pelayat dari TNI AU Lanud Soewondo juga menangis. Kerabat korban kembali memeluk Kristiani dan menciumi keningnya berulangkali.
"Sabar ya inang. Kuatkan dirimu. Tuhan lebih sayang suamimu inang," kata sejumlah kerabat yang mendampingi Kristiani.
Jan adalah anak keempat dari empat bersaudara pasangan Jamauli Saragih dan Ulpeinim boru Purba. Dari pernikahannya dengan Bripka Hotriani Kristina boru Purba, korban dikaruniai dua orang putra masing-masing Imanuel Saragih (4) dan Gabriel Saragih (2).
Ketika peti mati ayahnya diletakkan di tengah hangar Lanud Soewondo, Imanuel turun dari gendongan pamannya. Bocah berkulit putih, yang mengenakan jaket loreng itu, lantas memeluk ibunya yang duduk di kursi roda. Melihat pemandangan itu, para pelayat menangis. Tak sedikit pelayat yang berusaha mencium Imanuel dan adiknya Gabriel.
"Sini nak. Peluk ibu, ya nak. Jangan menangis, ya," kata sejumlah pelayat sembari menangis sesenggukan.
Sempat Komunikasi