Istri Pingsan Berulang Kali Sambut Jenazah Kapten Pnb Jan Saragih
Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban, yang dibawa pesawat Boeing TNI AU/AI-7301 mendarat di Lanud Soewondo
Editor: Hendra Gunawan
Di sela-sela upacara penyerahan dan pelepasan jenazah, paman korban, Waldison Purba, mengatakan, kemanakannya tersebut sempat berkomunikasi dengan ibunya, Sabtu lalu. Kebetulan, ibu korban, yang juga kakak kandung Waldison, tinggal di kawasan Tebingtinggi.
"Sabtu kemarin itu kemenakan kami ini sempat menelepon ibunya. Dia tanya, apakah mamak enggak rindu sama kami," ungkap Waldison yang mengenakan kemeja abu-abu. Menjawab pertanyaan itu, tentu ibu korban mengaku rindu.
Namun, ibunya belum sempat berangkat ke Malang untuk menjenguk anak dan kedua cucunya tersebut. "Kalau peristiwa ini, kami dapat kabar dari saudara yang ada di Jakarta. Katanya, kemanakan kami ini ikut terjatuh di pesawat," ungkap Waldison.
Mendengar kabar duka itu, Waldison pun menyalakan televisi di rumahnya. Saat menyaksikan tayangan berita, ia melihat nama Kapten Pnb JH Saragih di urutan kedua, dan dinyatakan meninggal dunia.
"Saya langsung telepon abangnya yang polisi di Simalungun. Saat itu, abangnya pun sudah dapat kabar," kata Waldison.
Ia kemudian mengontak kakak kandungnya, Ulpeinim boru Purba, yang juga ibu kandung korban. "Namanya musibah. Kita hanya bisa berdoa," ungkap pria bertubuh tinggi ini.
Terpisah, sepupu korban, Hesti Sipayung, mengatakan, jenazah Jan akan dimakamkan di kampungnya di Dusun Pagar Jandi, Desa Bandar Meriah Buttuh, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun. Namun, pihak keluarga masih berembuk bagaimana prosesi pemakaman.
"Setelah diserahkan ke kami, jenazahnya langsung diberangkatkan ke kampung. Kami semua akan mendampingi," ungkap Hesti.
Bendera Setengah Tiang
Komandan Lanud Soewondo, Kolonel Pnb Arifien, mengatakan, jenazah Jan akan dimakamkan Selasa (20/12) sore.
"Terima kasih buat rekan media yang telah hadir. Ini adalah prosesi secara militer, penerimaan dan pelepasan jenazah. Untuk pemakaman, mungkin besok akan dilaksanakan," kata Arifien.
Ia mengatakan, sejumlah perwakilan Lanud Soewondo berangkat bersama keluarga korban untuk menggelar prosesi pemakaman secara militer.
"Kita sudah siapkan personel yang berangkat ke sana. Besok akan kita makamkan. Apakah dimakamkan secara adat, atau tradisi militer, ini yang masih dirembukkan bersama keluarga," katanya.
Untuk menghormati jasa Jan, Lanud Soewondo mengibarkan bendera setengah tiang. "Untuk setiap personel yang gugur dalam tugas, kami selalu mengibarkan bendera setengah tiang. Apalagi, korban ini adalah perwira," ujarnya.