Ketua DPR: Teroris Mungkin Ada Sekitar Kita, Tidak Kita Sangka dan Duga
Setya Novanto mengapresiasi aparat keamanan dalam hal ini Polri yang berhasil menemukan bom aktif milik terduga teroris di Tangerang Selatan, Banten.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Setya Novanto mengapresiasi aparat keamanan dalam hal ini Polri yang berhasil menemukan bom aktif milik terduga teroris di Tangerang Selatan, Banten.
Menurutnya, atas kesigapan aparat kepolisian, bom aktif yang sudah siap diledakkan itu berhasil digagalkan.
"Saya mengapresiasi aparat keamanan dalam hal ini Polri, yang senantiasa siap siaga 24 jam dalam menjamin rasa aman kita dari berbagai kekhawatiran yang setiap saat mengintai. Petugas kepolisian tidak pernah lelah untuk menjamin agar segala aktivitas warga berjalan baik, lancar, tenang dan damai," kata Novanto dalam siaran persnya, Rabu (21/12/2016).
Novanto juga mengapresiasi Kapolda Metro Jaya, M Iriawan yang langsung menuju lokasi ditemukannya bom aktif di Tangerang Selatan.
Baca: Terduga Teroris Serpong Rencananya Ingin Tikam Polisi dan Ledakkan Pos Polantas
Dirinya pun mendapat laporan mengenai kronologis ditemukannya bom aktif oleh petugas kepolisian.
Ketua Umum Partai Golkar itu sangat menyayangkan segelintir orang yang juga seolah tidak pernah usai memberi rasa cemas dan mengancam kehidupan manusia, warga negara khususnya rakyat Indonesia.
Mereka tidak pernah usai menunjukkan bahwa mereka hadir dengan cara-cara yang tidak benar, tidak simpatik dan tidak berperikemanusiaan.
"Kita harus tetap waspada, sebagaimana imbauan Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian yang menyatakan bahwa potensi dan ancaman bom masih berkeliaran di sekitar kita. Mereka mungkin ada di sekitar kita, tidak kita sangka dan duga," tutur Novanto.
Baca: Ini Profesi 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Serpong, Satu Diantaranya Mantan Narapidana
Masih kata Novanto, kita semua harus ingat dan menjalankan komitmen nasional yakni komitmen sebagai anak bangsa yang menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman perpecahan dan ancaman pemahaman radikal.
Program deradikalisasi dengan berbagai bentuknya harus senantiasa digalakkan dan disuarakan serta di implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
"Radikalisme memasuki dan mengintai setiap sendi masyarakat yang rapuh akan paham kemanusiaan, goyah akan pentingnya persatuan dan kesatuan serta kebhinnekaan. Sehingga wajib bagi kita untuk selalu ingat dan mengingatkan atas komitmen kita tersebut," tandasnya.