Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Bicara Pentingnya Menjaga Keberagaman Saat Beri Kuliah Umum di Universitas Padjajaran

Kapolri Jenderal Polsi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/1/2016).

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kapolri Bicara Pentingnya Menjaga Keberagaman Saat Beri Kuliah Umum di Universitas Padjajaran
Istimewa
Kapolri Jenderal Polsi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polsi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/1/2016).

Acara berlangsung di Bale Sawala Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran dengan tema Peran dan Kebijakan Polri Dalam Menjaga Keutuhan, Kerukunan dan Toleransi di Indonesia.

Kegiatan yang digelar Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip) Unpad tersebut dibuka langsung Rektor Unpad Metri Hanggono Achmad.

Hadir dalam acara tersebut Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan serta ratusan mahasiswa Universitas Padjajaran.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyoroti kehidupan di era globalisasi saat ini.

Globalisasi menurutnya memunculkan persaingan ketat, kejahatan berdimensi baru, disertasi memudarnya nilain nilai luhur bangsa.

"Termasuk adanya paham demokrasi liberal yang mengakomodasi kebebasan," kata Tito dalam keterangan yang diterima wartawan.

Berita Rekomendasi

Dikatakan mantan Kapolda Metro Jaya ini, tentu kebebasan tersebut bukan berarti sebebas-bebasnya.

Kapolri Jenderal Polsi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran
Kapolri Jenderal Polsi Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/1/2016).

"Kebebasan diatur dengan rule of law.  Keberagaman merupakan kekayaan negara kita yang harus kita jaga," katanya.

Kapolri pun mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menjunjung tinggi kebhinekaan.

Menurutnya konflik bernuansa SARA dapat berpotensi memecah belah kesatuan bangsa.

Bila kebhinekaan tidak dijaga, dikhawatirkan Indonesia bisa bernasib seperti negara-negara di Timur Tengah seperti Suriah atau Irak.

"Kalau kita tidak mewaspadai, kebhinekaan terkoyak-koyak," katanya.

Untuk itu, Tito mengingatkan semua pihak harus mengantisipasi agar Negeri yang Indah ini tidak hancur seperti di Aleppo.

"Jangan sampai seperti Aleppo yang waktu itu indah sekali, sekarang hancur, Irak apalagi. Mesir, Yaman dan Pakistan semua berantakan," katanya.

Tito berpesan agar kebhinekaan yang ada saat ini dijaga, jangan sampai Indonesia terpecah belah.

"Kami (Polri) tetap menjadi garda terdepan menjaga NKRI," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas