Ratna Bantah Susun Rencana Makar, Sri Bintang Minta Anaknya Lapor ke Parlemen Internasional
Aktivis Ratna Sarumpaet menegaskan tak pernah menghadiri sejumlah pertemuan yang menurut polisi merupakan upaya perencanaan makar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet menegaskan tak pernah menghadiri sejumlah pertemuan yang menurut polisi merupakan upaya perencanaan makar.
Namun Ratna mengakui dirinya hadir pada saat Sri Bintang Pamungkas berorasi di lokasi penggusuran Kalijodo, Jakarta Utara.
Akan tetapi, Ratna tak tahu isi pidato Bintang selengkapnya. "Kalau itu saya memang ada, tetapi tak sampai setengah jam. Itu acara hubungan dengan Ahok. Itu mengenai pengadilan rakyat tentang kasus RS Sumber Waras. Jadi aku tak mengerti itu dikaitkan dengan ini," ujar Ratna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/12) siang.
Ratna membantah anggapan dirinya rutin mengikuti pertemuan-pertemuan lainnya. "Aku tak ada di UBK (Universitas Bung Karno). Aku tak ikut dimana-mana," ujar saksi kasus upaya makar yang tersangkanya adalah Sri Bintang Pamungkas.
Ratna pun membantah pertemuan-pertemuan itu adalah upaya untuk melakukan makar. "Soal kebenaran makar masih harus diperbincangkan. Saya tak terlibat dengan apapun yang dituduhkan," katanya.
Ratna meminta aparat penegak hukum jangan salah mengartikan pertemuan para aktivis. Menurut dia, para aktivis terbiasa melakukan pertemuan.
"Kalau pertemuan, kami biasa ketemu. Kami, para aktivis punya satu budaya, kalau satu mengadakan acara yang lain datang," katanya.
Saling menghadiri acara atau pertemuan merupakan bentuk saling menghormati satu sama lain. "Itu kayak penghormatan. Jadi jangan dipikir kalau kami berkumpul di satu tempat lalu, kami bersekongkol," katanya.
Ratna diperiksa sebagai saksi perkara upaya makar yang tersangkanya Sri Bintang Pamungkas, Kamis siang. Ratna diperiksa oleh penyidik di Markas Polda Metro Jaya,
Ratna menyatakan, Sri Bintang Pamungkas sebagai seorang pemberani dan kritis terhadap sesuatu. "Siapa yang tak kenal Pak Sri Bintang. Dia itu orang pemberani. Orang yang sangat kritis," katanya.
Namun Ratna mengaku jarang bertemu Sri Bintang Pamungkas. "Pertemanan aktivis itu saling menghormati. Jadi bukan pertemanan yang akhirnya kami ngopi, tidur bareng, jauh dong," ujarnya.
Ratna menyesalkan penetapan status tersangka terhadap Bintang. "Seseorang yang kritis jadi bahaya di republik ini. Sedih banget karena kami butuh orang yang kritis. Perlu ada balance," katanya.
Dalam menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Ratna didampingi penasihat hukum Akhmad Leksono dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochammad Iriawan, menegaskan penyidik mempunyai alat bukti cukup untuk menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka kasus makar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.