Jaringan Teroris Jatiluhur Sudah Latihan Menyerang Polisi di Pos Polisi Bundar dan Pos Polisi Senen
Dari hasil pemeriksaan pada dua terduga teroris yang masih hidup yakni Ivan dan Rijal, mereka sudah melakukan berbagai pelatihan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat jaringan teroris Jatiluhur sudah mematangkan rencana untuk melakukan penyerangan ke anggota polisi yang bertugas di pos polisi saat pergantian tahun baru nanti.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan dari hasil pemeriksaan pada dua terduga teroris yang masih hidup yakni Ivan dan Rijal, mereka sudah melakukan berbagai pelatihan.
"Jaringan Jatiluhur berencana menyerang anggota Polri menggunakan senjata tajam. Ini didukung dengan surat yang ditemukan pada mereka. Bahwa mereka lebih pada penyerangan secara individual," terang Boy Rafli Amar, Rabu (28/12/2016) di Mabes Polri.
Boy melanjutkan meski sementara ini kelompok Jatiluhur hanya berniat melakukan penyerangan ke anggota dengan senjata tajam, namun Densus 88 tetap menelusuri kemungkinan kelompok ini berniat melakukan aksi bom bunuh diri.
"Kami belum menemukan unsur yang sifatnya mengarah ke bahan peledak yang signifikan. Disurat itu diketahui mereka menargetkan Pos Polisi Bundar dan Pos Polisi Senen. Bahkan mereka sudah melakukan pelatihan," tegasnya.