Tanpa Kesadaran Konstitusi Indonesia Terancam Jadi Negara Gagal
Kesadaran berkonstitusi merupakan hal utama perekat persatuan bangsa dalam kondisi bangsa di tengah merebaknya intoleransi dan disintegrasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat menekankan pentingnya menumbuh kembangkan kesadaran berkonstitusi bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tanpa kecuali.
Kesadaran berkonstitusi merupakan hal utama perekat persatuan bangsa dalam kondisi bangsa di tengah merebaknya intoleransi dan disintegrasi.
Tanpa kesadaran konstitusi maka Indonesia terancam menjadi negara gagal dan bubar. Beruntung, Indonesia memiliki dasar negara Pancasila yang menyatukan seluruh rakyat menjadi satu bangsa tanpa ada warga negara kelas dua dalam konstitusi kita," ungkap Arif saat menerima Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Kosgoro HM Untung Kurniadi, Selasa (27/12) kemarin.
Ketua Umum DPN Gerakan Mahasiswa Kosgoro HM Untung Kurniadi mengungkapkan, Indonesia sempat mengalami guncangan hebat karena kasus suap Akil Mochtar yang tertangkap operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Publik gelisah karena Indonesia darurat aparatur yang bersih dan membutuhkan pengawal konstitusi yang amanah, berintegritas dan menguasai ilmu konstitusi yang dalam.
"Publik sempat terguncang kasus Akil, namun sungguh beruntung Mahkamah Konstitusi sebagai pengawal konstitusi NKRI kini diisi oleh orang-orang yang kompeten. Hingga harapan publik atas kehadiran pengadilan konstitusi yang jujur dan adil dapat terwujud. Dan kami pun bisa tenang," kata Untung.
Untung memahami bahwa tugas menumbuh kembangkan kesadaran berkonstitusi merupakan tugas yang berat dan bukan hanya tanggungjawab Mahkamah Konstitusi semata.
Makanya Untung pun menyatakan Gerakan Mahasiswa Kosgoro siap bekerjasama dengan Mahkaham Konstitusi menyebarkan virus kesadaran berkonstitusi ke seluruh penjuru Indonesia.
"Kami dengan struktur hingga ke tingkat kabupaten dan kota siap menjadi agen konstitusi menyebarkan virus kesadaran berkonstitusi ke seluruh penjuru Indonesia," pungkasnya.
Terlebih, kata Untung, gerakan kesadaran berkonstitusi sejalan dengan gerakan revolusi mental, sangat relevan dengan bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa.
"Tiga problem itu adalah merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.