Menteri Perhubungan Akan Kurangi Kapal Rakyat di Muara Angke Dengan Armada ASDP dan Pelni
"Dalam waktu 3 hari Pelni dan ASDP sudah akan masuk untuk mensubtitusi kekurangan-kekurangan ini (kapal),"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kecelakaan KM Zahro Express, Kementerian Perhubungan akan mengurangi kapal-kapal rakyat yang beroperasi di Muara Angke.
Ke depan, dua BUMN yakni PT ASDP dan PT Pelni akan menempatkan armadanya sebagai tindak lanjut pengurangan kapal tersebut.
"Dalam waktu 3 hari Pelni dan ASDP sudah akan masuk untuk mensubtitusi kekurangan-kekurangan ini (kapal)," ujar Budi Karya Sumadi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/1/2017).
Budi Karya Sumadi mengatakan armada ASDP dan PT Pelni lebih dipercaya dari segi kualitas dan keamanannya dibandingkan kapal-kapal rakyat.
Kedua perusahaan plat merah itu akan beroperasi seterusnya di Muara Angke sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Tidak sementara, terus dengan servis yang lebih tinggi. Kepulauan seribu ini Pelni dan ASDP yang diandalkan," ungkap Budi Karya Sumadi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu tetap memberikan kapal-kapal rakyat untuk beroperasi.
Namun, sebelumnya harus diuji kelayakan dan keamanannya agar tidak terulang kejadian KM Zahro Express.
"Nanti kapal rakyat kita nilai mereka-mereka yang punya kualifikasi baru diikutsertakan," katanya.
Menurutnya dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan uji kelayakan terhadap kapal-kapal di Muara Angke.
"Kalau memang safe, secure dan bisa melayani masyarakat kita persilakan, bagi yang tidak mereka tidak bisa," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.