Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Ditulis Kabar Bohong, Anies Setuju Gerakan Anti Hoax

"Setuju, sebagai yang sering ditulis kabar bohong," kata Anies di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (8/1/2017).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sering Ditulis Kabar Bohong, Anies Setuju Gerakan Anti Hoax
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Masyarakat membubuhkan tanda tangan di Booth Deklarasi Masyarakat Jakarta Anti Hoax yang digelar di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung adanya gerakan masyarakat anti hoax. Anies mengaku sering terkena isu bohong.

"Setuju, sebagai yang sering ditulis kabar bohong," kata Anies di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (8/1/2017).

Anies mengatakan pihaknya sejak awal sudah melakukan antisipasi. Ia juga menegaskan tidak berencana melakukan hoax. "Kami bicara yang nyata," kata Anies.

Sementara Anggota Komisi I asal PKS Sukamta menjelaskan bahwa berita bohong (hoax) akan hilang jika pemerintah bekerja dengan baik.

Oleh karena itu, Sukamta meminta pemerintah tidak bisa serta merta menyalahkan masyarakat.

Oleh karena, maraknya berita hoax tersebut mencerminkan kinerja pemerintah yang kurang berperan baik sebagai sumber informasi.

Berita Rekomendasi

 “Contohnya adalah kasus jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal Cina. Presiden dan para menteri menyebutkan data yang berlainan satu sama lain,” jelas Sukamta.

Dalam kasus jumlah TKA asal Cina itu, Sukamta menilai pemerintah tidak satu suara dalam menyatakan kepada publik.

“Akhirnya, masyarakat mereaksi, yang benar siapa ini. Menteri Polhukam, Menaker, Kominfo, Presiden atau siapa? Akhirnya, ini pasti ada yang bohong di antara empat pihak. Yang benar satu, yang lain bohong,” tegas Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini.

Sukamta menambahkan di media sosial marak sebaran hoax lantaran didahului rasa penasaran masyarakat atas sebuah pernyataan yang dikeluarkan pemerintah tapi tidak komprehensif.

“Kalau masalah hoax, ini relatif saja. Karena produksi berita bohong potensinya yang terbesar itu pemerintah, bukan masyarakat,” kata Sukamta.

Oleh karena itu, Sukamta menyarankan agar pemerintah sebaiknya memperbaiki dirinya sendiri terlebih dahulu.

Sebelumnya, kegiatan Sosialisasi dan Deklarasi Masyarakat Indonesia Anti Hoax  digelar di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu, 8 Januari 2017.

Kegiatan tersebut digelar tepat pada momen Car Free Day (CFD), dan turut dihadiri oleh sejumlah artis yakni Olga Lydia, Nia Dinata, serta Giring Nidji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas