Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yenny Wahid: Kita Rindu Kedamaian Bangsa

Menurut Yenny yang juga Direktur The Wahid Institute, aktualisasi ajaran Gus Dur memiliki arti sangat penting bagi bangsa dan negara.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Yenny Wahid: Kita Rindu Kedamaian Bangsa
TRIBUN/HO
Direktur Wahid Institute Yenny Wahid memberikan pandangannya dalam seminar dan sosialisasi rekomendasi kebijakan di Jakarta, Senin (28/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ribuan jamaah memenuhi Haul KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Sabtu malam (7/1/2016). Mereka yang hadir, berasal dari berbagai daerah, lintas suku dan agama.

“Hadirnya ribuan jamaah dari berbagai daerah dalam Haul Gus Dur ini membuktikan bahwa masyarakat masih mencintai dan merindukan sosok Gus Dur, yang konsisten selalu berpihak pada kaum lemah dan pembelaan pada minoritas,” kata Yenny Wahid, putri kedua Presiden ke-4 RI tersebut.

Menurut Yenny yang juga Direktur The Wahid Institute, aktualisasi ajaran Gus Dur memiliki arti sangat penting bagi bangsa dan negara.

Baca: Pesan Kedamaian Gus Dur tentang Humanisme

Terlebih, di tengah situasi kehidupan berbangsa yang terpecah belah karena faktor SARA, menguatnya sikap intoleransi dalam beragama, kebhinekaan yang mulai terusik, NKRI yang terancam karena radikalisasi paham keagamaan serta saling fitnah dan hujat berlatar perbedaan pandangan politik.

“Itu sebabnya, pikiran dan gagasan besar Gus Dur tentang humanisme dan pluralisme perlu untuk terus dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," lanjut Yenny.

Pemikiran kedamaian Gus Dur, menurut Yenny, juga telah disampaikan Presiden Jokowi dalam Haul Gus Dur di Ciganjur, akhir Desember lalu.

Ketika itu Jokowi mengatakan, bahwa Gus Dur selalu menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia, bahwa Islam mengajarkan hidup dalam persaudaraan dan perdamaian, bukan untuk memecah belah persatuan umat.

Berita Rekomendasi

Pada beberapa Haul Gus Dur seperti di Tebu Ireng dan sebelumnya di Jember, Yenny sengaja mengutip dan meneruskan pesan Presiden Jokowi kepada umat.

“Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa Gus Dur selalu mengajak pada Islam yang moderat, menghargai pluralisme dan Islam pembawa pesan kedamaian,” kata Yenny.

Dalam kesempatan haul di Tebu Ireng tersebut, Yenny sekaligus juga mengajak Jemaah untuk mendoakan mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di kota Malang.

“Mari sama kita doakan, agar beliau diberikan kesembuhan, dianugerahi umur panjang yang barokah, untuk selalu menjaga keutuhan NKRI,” ajak Yenny.

Di hadapan jamaah di Tebu Ireng lebih lanjut Yenny menceritakan, meski pernah menjadi Presiden, Gus Dur tidak banyak memberikan warisan harta.

Yenny masih ingat betul ada dua prinsip atau pedoman yang dipesankan Gus Dur kepada anak-anaknya.

Dua prinsip itu, yang pertama adalah kejujuran. Dengan selalu jujur dalam bersikap, manusia akan tenang dalam menghadapi gejolak kehidupan.

“Misalnya ada yang memfitnah melalui medsos, atau berita-berita ‘hoax’, akan dihadapi dengan gampang. Ah, ini tidak benar", ujarnya.

Prinsip yang kedua, adalah selalu bersikap lemah lembut kepada siapapun. Tidak peduli berbeda agama, ras, maupun keyakinan, beber Yenny.

Menurut Gus Dur, manusia itu tempatnya perbedaan. Karena itu, maka jangan jadikan perbedaan sebagai kendala.

"Itu juga tak lepas dari ajaran Islam dalam berdakwah, yang menyebut agar mendekati mereka yang tidak seiman dengan kelembutan", pungkas Yenny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas