Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenapa Militer Australia Menyimpan Materi Yang Melecehkan Indonesia ?

Materi-materi tersebut adalah doktrin untuk tentara Australia, untuk menanamkan kebencian terhadap pemerintah Indonesia dan TNI.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kenapa Militer Australia Menyimpan Materi Yang Melecehkan Indonesia ?
Repro/Kompas TV
Seorang pria tak dikenal mengibarkan bendera Papua Barat (OPM) di depan pagar gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Australia, Jumat (6/1/2017). 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARAT --- Materi-materi yang merendahkan Indonesia sebagai bangsa yang ditemukan di fasilitas militer Australia di Perth, bukan hal yang harus diacuhkan begitu saja. Mantan Badan Intelijen Strategis TNI, Fauka Noor Farid, mengingatkan bahwa materi-materi tersebut adalah bentuk dari doktrin militer Australia untuk tentara mereka.

Mulai dari pelecehan Pancasila hingga opini bahwa Papua harus merdeka dari Indonesia, menurut mantan anggota Grup IV Kopassus TNI AD itu, materi-materi tersebut adalah doktrin untuk tentara Australia, untuk menanamkan kebencian terhadap pemerintah Indonesia dan TNI.

"Doktrinasi dulu anggota (militer Australia), bahwa Papua harus merdeka," ujar Fauka Noor Farid saat dihubungi.

Apa tujuan penanaman kebencian itu, Fauka Noor Farid mengatakan hal itu bisa dikatikan dengan sepak terjang Australia terhadap peristiwa lepasnya Timor Timur dari dari pangkuan ibu pertiwi pada tahun 1999 lalu. Australia adalah salah satu pihak yang mendukung lepasnya Timor Timur.

Setelah Timor Timur lepas, mereka kemudian mendapatkan perjanjian yang lebih baik dengan pemerintahaan Timor Timur yang kini bernama Timur Leste, soal pengelolaan celah Timor yang kaya akan cadangan minyak dan gas bumi.

Selain masalah sejumlah materi di fasilitas militer Australia yang mendiskreditkan Indonesia, perlu diingat juga bahwa pihak Australia juga berpartisipasi terhadap pembentukan opini bahwa Sarwo Edhie Wibowo pendiri Kopassus TNI AD sebagai penjahat perang.

Berita Rekomendasi

Aksi-aksi untuk mendiskreditkan Indonesia oleh Australia itu adalah hal yang perlu diantisipasi menurut Fauka Noor Farid. Kata dia saat ini yang terjadi bukan hanya perang konvensional, termasuk diantaranya perang invormasi dan ideologi.

"Pokoknya apapun yang dilakukan tetangga kita, kita harus khawatir," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas