MKGR Apresiasi Langkah Panglima TNI Memutus Sementara Kerjasama Militer dengan Australia
Gema MKGR menuntut pemerintah Australia harus meminta maaf secara resmi kepada pemerintah Indonesia karena telah menghina dasar negara.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutus sementara hubungan kerjasama militer dengan Australia mendapat apresiasi Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR).
Diketahui, Panglima TNI memutuskan hubungan kerjasama dengan militer Australia lantaran temuan yang berindikasi pada penghinaan terhadap Pancasila oleh oknum militer negara tetangga itu.
Dalam keterangan persnya, Gema MKGR menuntut pemerintah Australia harus meminta maaf secara resmi kepada pemerintah Indonesia.
Sekjen Gema MKGR Fikri Suadu juga menyebut pemerintah sendiri harus tegas dalam membela kedaulatan bangsa.
Pemutusan hubungan diplomatik untuk sementara waktu dengan Australia bisa menjadi alternatif yang bisa dijalankan.
“Pemerintah RI harusnya memutus hubungan kerjasama dengan Australia sampai persoalan ini diselesaikan secara tuntas oleh Australia. MKGR siap jadi garda paling depan membela Pancasila,” ujar Fikri dalam keterangan yag diterima Tribunnews.com, Selasa (10/1/2016).
Keterangan pers juga mencantumkan UU No. 37 Tahun 1999 yang mengatur tentang Hubungan Luar Negeri menegaskan bahwa kerjasama antara negara lain dengan Indonesia harus didasari pada kesetaraan dan sikap saling menghormati.
Disebutkan juga, bahwa masing-masing pihak tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara lainnya.