Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BI Bantah Adanya Gambar Palu Arit Seperti yang Dipersoalkan Habib Rizieq

Penggunaan fitur-fitur pengamanan itu, kata dia, sudah disosialisasi sejak 2000.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BI Bantah Adanya Gambar Palu Arit Seperti yang Dipersoalkan Habib Rizieq
Facebook/Tribun Pontianak
Sebuah postingan terkait uang pecahan 100 ribu yang disebut-sebut memiliki logo mirip palu arit 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pihak Bank Indonesia menjelaskan mengenai mata uang baru yang dikeluarkan.

Penjelasan itu disampaikan saat diperiksa penyidik Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, Selasa (17/1/2017).

Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Andi Wiyana, mengatakan pemeriksaan Direktur Percetakan BI, Desimus, dilakukan di Mapolda Metro Jaya, pada Selasa mulai pukul 10.00 WIB.

Menurut dia, saksi ahli itu memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas laporan mengenai dugaan penyebaran informasi yang tidak benar terhadap video yang beredar.

"Ada 23 pertanyaannya. Terkait hal teknis tentang fitur-fitur pengamanan di uang rupiah kami yang baru. Kami datang ke sini dalam kapasitas memberikan kesaksian ahli," ujar Andi, kepada wartawan, Selasa (17/1/2017).

Menurut dia, penyidik menanyakan bagaimana fitur-fitur pengamanan di mata uang itu.

Berita Rekomendasi

Mengapa ada logo palu arit, seperti yang diucapkan Imam Besar FPI, Habib Rizieq.

"Justru itu, kami menjelaskan itu tak benar itu adalah unsur pengamanan dalam uang itu," kata dia.

Penggunaan fitur-fitur pengamanan itu, kata dia, sudah disosialisasi sejak 2000.

Namun, selama sosialisasi itu, tidak ada permasalahan dan keluhan dari masyarakat.

Di mata uang baru tersebut, dia menjelaskan, potongan berubah karena disesuaikan tidak selalu sama.

Unsur pengamanan itu, dia mengklaim paling susah ditiru.

"Sosialisasi ada. Kami bisa lihat di bank-bank umum ada posternya. Kalau memang perlu dilaksanakan sosialisasi, kami juga akan merencanakan sosialisasi tapi tentu itu hal berbeda dengan dinamika yang terjadi karena masyarakat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas