Pengalaman Pilkada, Pengamat Sebut Parpol Akan Pikir-Pikir Calonkan Presiden
partai-partai tetap akan berpikir secara rasional untuk mengusung presiden yang memiliki kemampuan dan kapabilitas serta kualitas.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai bahwa pencalonan presiden dan wakil presiden pada 2019 yang akan datang, tidak akan terlalu banyak meski ambang batas pencalonan menjadi 0 persen.
Dirinya melihat hal itu berdasarkan pengalaman pilkada serentak yang masih terdapat calon tunggal didalamnya.
"Jikapun tidak ada ambang batas, partai juga akan pikir-pikir mencalonkan presiden. Lihat saja di pilkada, masih ada calon tunggal karena tidak ada sosok lainnya," kata Ray di Kantor Formappi, Jakarta, Kamis (19/1/2017)
Alasannya, partai-partai tetap akan berpikir secara rasional untuk mengusung presiden yang memiliki kemampuan dan kapabilitas serta kualitas.
Sehingga, kata dia, partai yang tidak memiliki sosok yang mumpuni dalam pertarungan tersebut, akan tetap memilih bergabung dengan partai yang lebih besar nantinya.
"Ini juga yang terjadi saat pilpres kemarin. 10 partai tapi hanya dua pasangannya. Jadi ya akan sama saja jika ambang batas ini akan diterapkan," urai Ray.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.