DKN Jadi Solusi Pemerintah Selesaikan Konflik di Luar Pengadilan
Pemerintah membentuk Dewan Kerukunan Nasional (DKN) untuk menyelesaikan konflik tingkat nasional di luar pengadilan.
Penulis: Lendy Ramadhan
Laporan Wartawwan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membentuk Dewan Kerukunan Nasional (DKN) untuk menyelesaikan konflik tingkat nasional di luar pengadilan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Jend. TNI. Purn. Wiranto dalam acara Forum Kebagnsaan yang digelar di Sinarmas Plaza, Jl. Fachrudin, No. 18, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Mengenakan pakaian batik berwarna dominan ungu, Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan RI itu menjelaskan, bahwa tidak semua konflik yang terjadi, harus diselesaikan melalui jalur pengadilan.
Lebih jauh, Mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu menjelaskan, adat tradisional tiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan konflik di luar pengadilan.
Menurutnya, pemerintah perlu membangun DKN, karena belum mempunyai lembaga yang dapat menyelesaikan konflik di luar pengadilan. Dahulu pernah ada, KKR, namun lembaga tersebut dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK), karena bertentangan dengan konstitusi.
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu mencontohkan penyelesaian konflik di Papua secara adat melalui cara "Makan Batu."
"Membentuk namanya Dewan Kerukunan Nasional. Itu merupakan suatu dewan yang kita angkat dari para tokoh masyarakat untuk melakukan mediasi tatkala ada suatu konflik-konflik atau permasalahan konflik tingkat nasional," kata Wiranto.
"Karena yang ada hanya Komnas HAM. Artinya setiap ada konflik di daerah berskala nasional, yang datang Komnas HAM dulu. Karena Komnas Ham itu yudisial, mendorong setiap konflik horizontal diselesaikan di pengadilan," tutr Wiranto.
"Padahal, bapak ibu sekalian, budaya kita tidak seperti itu. Setiap adat, setiap etnik kita, punya suatu budaya yang sangat bagus sekali dari kekuatan adabnya kita. Itu ada suatu penyelesaian damai setiap konflik di masyarakat," ujar Wiranto.
"Bahkan yang paling keras pun di Papua, setiap ada pembunuhan antar suku, itu ada namanya kemudian acara makan batu," tambah Wiranto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.