Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri: ISIS Sudah Menyasar Kalangan Intelek

Triyono juga merupakan lulusan S2 Adelaide Flinders University of South Australia dan Diploma 3 STAN.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri: ISIS Sudah Menyasar Kalangan Intelek
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu keluarga asal Cilincing, Jakarat Utara, terdiri suami, istri dan tiga anaknya, dideportasi otoritas Turki karena dugaan hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung ISIS.

Yang mengejutkan lantaran latar belakang pekerjaan dan pendidikan keluarga tersebut.

Sang suami, Triyono Utomo Abdul Bakti, diketahui PNS Kementerian Keuangan sebelum mengundurkan diri dan berangkat ke Turki pada Agustus 2016.

Triyono juga merupakan lulusan S2 Adelaide Flinders University of South Australia dan Diploma 3 STAN.

Dan seorang anaknya juga kuliah di kampus Negeri Kangguru tersebut.

"Dalam pemeriksaan selanjutnya diketahui bahwa ini satu keluarga. Suami istri dan anak tiga. Saudara Triono ini pernah juga kuliah di Australia dan punya satu anak di sana. Terakhir dikatakan dia, pernah menjadi salah satu posisi di Kementerian Keuangan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Gedung PTIK, Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Menurutnya, temuan ini sekaligus mengindikasikan perekrutan anggota ISIS sudah masuk ke kalangan intelek.

BERITA REKOMENDASI

"Sejauh ini kan sudah mulai ada indikasi yang direkrut itu bukan hanya dari golongan awam atau dari desa. Tapi, juga sudah masuk ke kalangan intelektual. Jadi, para perekrut ini sudah masuk ke kampus-kampus mesko tidak semua (kampus), lewat acara-acara di masjid kampus. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan penyelidikan dari tim Densus," kata Rikwanto.

"Nah ini kami khawatirkan ke depan tidak ada terjadi lagi kaum intelektual bisa terekrut. Karena kami berpikiran mereka cukup rasional dalam berpikir, cukup logic, seharusnya bisa menolak mana yang pantas atau patut dan mana yang tidak patut dan harus dihindarkan," katanya.

Rikwanto menyampaikan, sampai saat ini keluarga Triyono masih menjalani pemeriksaan Densus Antiteror 88 Polri untuk mengembangkan kasus ini, termasuk untuk mengejar perekrut dan mendalami modus perekrutan anggota ISIS di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas