Patrialis Ditangkap KPK, Oesman Sapta Sebut Itu Peringatan Buat Pejabat Negara
Oesman dukung upaya pemerintah untuk melakukan perbaikan lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi, termasuk sistem perekrutannya.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Lapran Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Ini masalah moral, orang kalau enggak bermoral, ya biar bolak-balik tetap saja enggak bermoral," begitu kata Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang ketika mengomentari hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang ditangkap tangan oleh KPK.
Oesman menyampaikan hal itu kepada para awak media di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2017).
Ia menuturkan, yang terjadi pada mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu merupakan sebuah peringatan bagi seluruh pejabat negara, untuk selalu menghindari praktik korupsi.
"Contoh-contoh sudah terjadi ini. Jadikanlah ini suatu pelajaran yang betul-betul dapat mengubah mindset dan cara berpikir kita ke depan, sehingga tidak dipermalu oleh rakyat dan mempermalu rakyat yang memilihnya," lanjut Oesman.
Oesman mendukung langkah-langkah pemerintah untuk melakukan perbaikan lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi, termasuk sistem perekrutannya yang segera dilakukan untuk menggantikan Patrialis Akbar.
Diberitakan sebelumnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Hakim MK Patrialis Akbar beberpa waktu lalu. Patrialis diduga menerima suap dari Kamaludin sebesar 20 ribu dolar AS.
Suap tersebut untuk mempengaruhi putusan MK tentang peraturan zonasi impor hewan ternak.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.